Krjogja.com - SLEMAN - Paguyuban Sanggar Mekar Kusuma Padukuhan Tambakbayan Kalurahan Caturtunggal Depok Sleman mendapat hibah perangkat gamelan dari Dinas Kebudayaan DIY. Hibah gamelan yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) ini merupakan wujud kepedulian sekaligus dukungan dari Dinas Kebudayaan DIY bagi para komunitas maupun sanggar dalam melestarikan seni budaya.
Pengurus Paguyuban Sanggar Mekar Kusuma, Siswanto mengatakan hibah yang diterima berupa perangkat gamelan masing-masing gamelan laras pelog dan slendro. Perangkat tersebut terdiri dari 48 unit alat musik tradisional yang ada dalam gamelan mulai dari bonang, konong, gender, saron hingga gong.
“Hibah gamelan ini kami terima sejak Agustus lalu dan warga sangat antusias. Ini merupakan wujud kecintaan warga Tambakbayan terhadap kebudayaan asli Yogyakarta,” kata Siswanto disela penyerahan secara simbolis seperangkat gamelan bantuan Dinas Kebudayaan DIY kepada Sanggar Mekar Kusuma di Balai Dusun Tambakbayan, Sabtu (16/09/2023) malam.
Ia mengatakan warga Tambakbayan dibawah bimbingan kepala padukuhan, Widodo DM mulai aktif berlatih gamelan sejak tahun 2019. Mereka menjadikan Balai Dusun Tambakbayan sebagai tempat berlatih lalu sepakat untuk mendirikan paguyuban yang diberi nama Sanggar Mekar Kusuma.
Namun masa pandemi yang memaksa warga harus membatasi aktivitas membuat latihan di sanggar ini sempat terhenti. Hampir dua tahun vakum sejak 2020, Paguyuban Sanggar Mekar Kusuma mulai aktif kembali berlatih pada tahun 2022.
“Dahulu para anggota berlatih menggunakan gamelan seadanya milik Ketua RW setempat. Kala itu perangkat gamelan yang dipergunakan untuk berlatih warga hanya laras pelog saja, sedangkan untuk perangkat gamelan laras slendro dengan nada lebih lengkap lagi kami tak memilikinya,” terang Siswanto didampingi Ketua Paguyuban Sanggar Mekar Kusuma, Lisna Andriana.
Pada saat itu warga mendengar perihal adanya program hibah gamelan yang digagas Dinas Kebudayaan DIY. Akhirnya pengurus sanggar bersepakat untuk mengajukan bantuan dalam program hibah tersebut.
Siswanto mengatakan, dalam pengajuan hibah ini ada syarat yang harus dipenuhi warga. Diantaranya pengajuan proposal, memiliki kelompok dan yang lebih utama lagi sanggar tersebut telah mempunyai Nomor Induk Kebudayaan (NIK) yang tercatat di Dinas Kebudayaan minimal selama dua tahun.
“Akhirnya pada 2022 kami mengajukan hibah tersebut dan tahun ini baru terwujud. Seperangkat gamelan ini diterima warga sejak Agustus lalu dan langsung dimanfaatkan anggota sanggar untuk berlatih,” imbuhnya.
Warga yang sebelumnya berlatih hanya dua minggu sekali, dengan adanya gamelan baru tersebtu kini mereka berlatih dua kali seminggu. Bahkan tak hanya orang tua saja, para remaja kini juga digerakkan untuk mulai mencintai karawitan.
Anggota DPRD DIY, Yuni Satia Rahayu yang turut mengawal program hibah ini memastikan bantuan gamelan telah diterima warga Tambak Bayan. Ia berharap dengan adanya gamelan ini maka warga Tambah Bayan lebih mencintai dan terus melestarikan kebudayaan.
“Dengan hibah ini tentunya kelompok dan sanggar semakin giat lagi serta aktif memanfaatkan seperangkat gamelan ini. Intinya bisa ‘nguri uri’ kebudataan, khususnya karawitan di wilayah Tambakbayan maupun padukuhan setempat,” kata Yuni Satia Rahayu melalui Tenaga Ahli (TA), Ediati Kusuma Utami. (*)
