Wiji berharap, generasi penerus yang dari kelas SD itu harus diajari untuk mengenal yang namanya canting, apalagi semakin ke depan manual akan hilang. "Untuk itu harus dari sekarang kita kampanyekan anak-anak muda mengenal dan belajar lebih dalam dengan canting," imbuhnya.
Untuk lebih merayakan Perayaan 20 tahun Warisan Budaya Takbenda, para peserta diundang untuk bergabung dengan kampanye media sosial global UNESCO, dengan tagar #LivingHeritage. (*)