Jelang PON, KONI DIY Bekali Cabor Pengatahuan Doping

Photo Author
- Minggu, 12 November 2023 | 10:35 WIB
 Para pembicara tengah memaparkan materinya dalam acara Focus Group Discussion Penelitian dan Pengembangan (FGD Litbang) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga (Iptekor) KONI DIY di kantor set (foto : Adhitya Asros)
Para pembicara tengah memaparkan materinya dalam acara Focus Group Discussion Penelitian dan Pengembangan (FGD Litbang) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga (Iptekor) KONI DIY di kantor set (foto : Adhitya Asros)

 

Krjogja.com - YOGYA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY terus memberikan pembekalan kepada para anggota, baik cabang olahraga (cabor), badan fungsional keolahragaan, maupun KONI Kabupaten/Kota, dengan pengetahuan olahraga terbaru. Salah satunya adalah tentang obat-obatan maupun suplemen yang memiliki kandungan doping yang sangat dilarang penggunaannya oleh para atlet.

Pembekalan ini dilakukan KONI DIY kepada anggotanya dalam acara Focus Group Discussion Penelitian dan Pengembangan (FGD Litbang) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga (Iptekor) KONI DIY di kantor setempat pada Jumat (10/11/2023). Diharapkan melalui kegiatan tersebut atlet dan pelatih dapat mengetahui perihal segala makanan, minuman, hingga obat-obatan, yang boleh maupun tidak boleh untuk dikonsumsi.

Ketua Umum (Ketu) KONI DIY Prof Dr H Djoko Pekik Irianto MKes AIFO dalam kegiatan tersebut mengingatkan agar atlet dan pelatih harus memiliki dasar pengetahuan mengenai doping. Mengingat mulai Januari-Agustus 2024, para atlet yang lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) 2024 akan bersiap menjalani program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) PON, guna mengikuti pertandingan di ajang olahraga multievent tersebut. Direncanakan ajang ini akan dibuka pada 8 September 2024 mendatang.

"Tentu juga harus berupaya dan semaksimal mungkin menghindarkan dari makanan, minuman, suplemen, dan sebagainya yang masuk kategori doping. Oleh karena perkembangan teknologi sekarang ini maju pesat, kadang ada beberapa pelatih tidak paham bahwa obat tertentu itu mengandung doping. Nah tentu ini bisa dikonsultasikan dengan bidang kami di KONI DIY," ujar Djoko Pekik usai membuka kegiatan.

Tidak hanya itu, lanjut dia, kegiatan yang mengambil tema 'Dukungan Litbang untuk Berlatih dengan Benar dan Bertanding dengan Bersih pada PON XXI Aceh-Sumut 2024' ini juga mendorong adanya kontribusi dari bidang iptekor masing-masing Anggota KONI DIY supaya dapat memberikan pembekalan kepada para pelatih perihal cara melatih dengan benar, terukur dan dengan dosis yang tepat, sehingga terhindar dari masalah terjadinya cedera, dan 'over training'.

Lalu bertanding dengan bersih yang dalam arti sportif, jujur dan disiplin tinggi, yang harapannya kemudian dapat mencapai 'peak performance' di PON XXI Aceh-Sumut 2024. "Salah satu hal paling penting di dalam konten penyiapan prestasi adalah implementasi iptek. Sehingga kita berharap bahwa adanya FGD ini nanti bisa ada 'feed back' dari para narasumber kepada bidang iptek cabor, badan fungsional, dan KONI Kabupaten/Kota, agar mereka nanti mampu kondisikan para atlet untuk berlatih dengan benar dan bertanding dengan bersih, agar bisa mencapai target di PON," terangnya.

Sementara itu Ketua Bidang (Kabid) Iptek Olahraga dan Litbang KONI DIY Prof Dr dr BM Wara Kushartanti MS, bersama Anggota Bidang Dr rer nat Apt Arko Wicaksono MSc dan Drs. Haryanto MSi, mengemukakan bahwa KONI DIY akan meluncurkan daftar terkini perihal obat-obatan hingga suplemen yang terdapat kandungan doping atau tidak. Daftar yang dalam bentuk aplikasi ini nantinya dapat diakses mudah melalui smartphone. Saat ini program tersebut tengah dalam pemutakhiran dan verifikasi data.(Hit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X