Krjogja.com - YOGYA - Populix menggelar webinar bertajuk Indonesia Digital Economy 2024, Kamis (7/12/2023). Tren-tren yang akan terjadi tahun depan dipaparkan berdasar hasil penelitian yang dilakukan melibatkan anak-anak muda.
Co Founder Populix, Timothi Astandu mengatakan, 2024 menjadi tahun penting untuk digital ekonomi di mana dari hasil pemetaannya diperkirakan ada sejumlah tren ekonomi digital yang semakin berkembang di tahun 2024 mendatang. Beberapa hal diperkirakan menjadi tren di 2024 antara lain e-commerce, logistik juga online travel experience dan food beverage delivery.
"Untuk ecommerce ini kemungkinan akan mengubah konsumen dalam berbelanja di tahun mendatang dengan pengguna semakin meningkat. Kemudian Fintech dan payment service, cara bayar atau pembayaran masyarakat ini juga akan semakin menjadi tren. Tren lain ada di logistik dan delivery service yang sejalan dengan anak-anak muda dan rumah tangga usia muda di era saat ini, di mana lebih senang menggunakan layanan pengiriman online," ungkapnya.
Selanjutnya menurut Timothi, Online travel experience, jalan-jalan atau berwisata secara online juga food and baverage delivery, juga banyak diminati yang tahu depan diprediksi semakin jadi tren. Saat ini menurut dia, sudah terjadi perubahan seperti contohnya dalam menyimpan uang.
"Kita tahu bersama ya, anak-anak muda jika menyimpan uang di lemari atau bawah bantal. Tapi sekarang di samping bantal dalam handphone masing-masing. Hal-hal ini tentu berubah dan akan terus menjadi tren di tahun depan," lanjutnya.
Sementara, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementrian Perdagangan, Kasan mengapresiasi penyusunan laporan tren digital ekonomi 2024. Forum tersebut sangat dibutuhkan untuk memberikan gambaran ekonomi digital khususnya kepada pelaku usaha.
“2023 hari ini dari catat peNeterasi internet meningkat 79 persen atau 5 juta orang, penduduk indonesia terhubung internet. ini jumlah besar, nilai ekonomi kita 2021 70 miliar dolar, di 2025 mencapai 146 miliar US Dollar meningkat hampir dua kali lipat dalam dua tahun. Peran ekonomi digital akan terus tumbuh menjadi 23,6 persen dari PDB nasional di 2030. Hampir sama dengan kontribusi dari ekspor barang dan jasa saat ini angkanya 24-25 persen terhadap PDB nasional,” ungkap Kasan.
Kasan mengatakan e-commerce penyumbang pertumbuhan eko digital terbesar di mana Bank Indonesia memperkirakan tahun 2023 angka transaksi mencapai sekitar Rp 533,5 triliun. Ada kenaikan hingga 12 persen dibandingkan tahun 2022 lalu.
“Pemerintah mendorong penggunaan digital dari jumlah penduduk. Kalau dilihat dari strktur PDB kita semua bisa melihat bahwa sebagian besar produk masih dalam kategori teknologi menengah dan di bawahnya. Teknologi tinggi harus jadi target.Kami akan mendukung sektor ekonomi digital dengan menginisiasi kebijakan dan memainkan peran generasi muda dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Dukungan itu di antaranya Pembangunan infrastruktur telekomunikasi, investasi start up, umkm go digital, program bangga buatan Indonesia,” ungkapnya.
Ester Sriastuti, Direktur Program Indef menilai tren ekonomi saat ini dan ke depan milenial serta gen z akan mengontrol keuangan secara ketat. Anak-anak muda ini memasuki fase produktif sekaligus melangkah ke jenjang rumah tangga.
"Mereka bergerak, sudah punya anak menikah dan akan sangat detail dan merincikan uang keluar masuk untuk apa saja supaya bisa mengontrol. Milenial dan gen z tetap membutuhkan investasi, mereka fokus menyimpan uang dengan risiko rendah sehingga bisa manajemen keuangan dengan baik," tandas dia. (Fxh)