Krjogja.com YOGYA - Perempuan pengusaha di Yogya kini tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka memiliki kemampuan untuk menghasilkan uang sendiri dengan berbisnis. Perempuan seperti inilah yang memiliki berkontribusi pada peningkatan produksi dan pendapatan nasional. Selain itu, membantu mengurangi kesenjangan gender dalam bidang ekonomi dan meningkatkan inklusivitas ekonomi.
Salah satu pengusaha perempuan tersebut adalah Fatmiyatun Zuliyani. Fatmi yang tinggal di Pleret Bantul tersebut berinovasi dengan merek dagang Pawon OSH. Ia memproduksi minuman tradisional serbuk dengan 5 varian rasa yaitu jahe, secang, kencur, kunyit, dan temulawak dengan cara siap seduh. Minuman serbuknya pun sudah ada di beberapa toko oleh-oleh, dengan kisaran harga 20 ribuan rupiah.
"Dulu itu saya sudah menerima orderan untuk varian jahe. Pada saat terserang pandemi, justru di daerah saya memanfaatkan bahan-bahan yang ada yaitu temulawak, kunyit dan lainnya untuk menjaga daya tahan tubuh. Akhirnya saya memiliki ide untuk varian yang pakai rempah-rempah yaitu jahe secang ada kayu manis, cengkeh, kapulaga sereh. Kita tahu sendiri itu sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan,"tutur Fatmi.
Baca Juga: SLB Wiyata Dharma 2 Sleman Kembangkan Prestasi Siswa
Fatmi menceritakan usahanya tidak hanya minuman serbuk saja. Ia pun sempat berjualan siomay ikan. "Akibat pandemi, saya berhenti total saya. Saya tergerak malah habis pandemi. Ssaya mau ngapain, terus waktu itu saya terus kayak ada kayak pencerahan gitu. Saya ngurus perizinan secara lengkap dari mulai kita dasar-dasar, sertifikat halal sampai HAKI juga,"tuturnya kembali.
Saat disinggung tentang kendala berbisnis, Fatmi mengatakan ia sempat jatuh bangun. "Ya,karena kita memulai dari nol. Kendala juga di permodalan waktu awal-awal. Kemudian terus peralatan, hingga tempat produksi. Kita juga harus memikirkan lagi, masalah pemasaran. Jadi tidak dari satu kendala saja,"ucapnya.
Ia ingin produknya bisa menembus pasar ekspor. Maka, ia rajin mengikuti kurasi dan pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pemerintah. Bahkan untuk informasi di label produk sudah dibuat bilingual dan merambah ke sachets.
Baca Juga: Seminar Nasional MA RI - FIAI UII, Yurisprudensi Sesuai Konsep Ijma
"Saya rajin rajin ikut kurasi, ikut pelatihan dari SiBakul. Saya banyak belajar bersama senior-senior yang sudah lebih dulu bisa kirim produk ke luar negeri. Dan kita sudah mengikuti bisnis matching dengan pihak Canberra, Australia, semoga besok bisa pecah telor ,"tambahnya.
Fatmi turut melibatkan para tetangga untuk membuat produk di Pawon OSH. Ia memiliki harapan bisa berbagi ilmu dan menularkan jiwa wirausaha kepada siapa pun. Selain produk minuman serbuk, Fatmi juga melayani catering, siomay ikan, bakso ikan, dan kue kering.
"Sebagai perempuan, kita setidaknya memiliki penghasilan sendiri. Agar tidak bergantung pada orang lain, bahkan bisa membantu orang lain,"tandas Fatmi. (*3)