Dekatkan Santri Milenial, NU Luncurkan Aplikasi Kitab Kuning Kamus Al Munawwir

Photo Author
- Sabtu, 23 Desember 2023 | 14:40 WIB
Ketua PBNU saat berbicara usai melaunching kamus digital Al-Munawwir (Foto : Harminanto)
Ketua PBNU saat berbicara usai melaunching kamus digital Al-Munawwir (Foto : Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) berkolaborasi dengan BSI meluncurkan aplikasi Kamus Al-Munawwir, Sabtu (23/12/2023) siang. NU ingin mendekatkan kitab-kitab kuning pada para santri agar semakin mudah dalam mempelajari dan memahami ajaran tuntunan kebaikan.

Peluncuran dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. Gus Yahya mengungkap kamus digital seperti ini memang sudah seharusnya ada sesuai perkembangan jaman.

"Fasilitas-fasilitas pendidikan harus sudah mengadopsi hal-hal digital. Saat ini kitab Al-Munawwir kita lakukan digitalisasi, yang juga membuktikan bahwa pesantren sudah siap menuju era digital," ungkapnya pada wartawan usai peluncuran.

PBNU menurut Gus Yahya juga terus mendorong literasi digital di wilayah pondok pesantren di Indonesia. Begitu pula layanan-layanan NU di berbagai wilayah dikemas secara digital untuk menjangkau semua warga NU.

"Sepanjang tahun ini kami sudah melakukan 1000 paket untuk masing-masing 100-200 peserta terkait pelatihan literasi digital. Kami juga gunakan platform digital untuk pelayanan-pelayanan di keluarga besar NU," sambungnya.

Sementara, KH Hodri Ariev Ketua RMI PBNU, menambahkan bahwa Kamus Digital Al-Munawwir ini bisa menjadi rujukan ketika santri atau siapapun yang membutuhkan mencari vocab bahasa Arab Indonesia. Banyak pilihan makna yang bisa didapatkan sesuai konteks kalimat yang ingin dicari.

"Kita bisa terjemahkan teks bahasa Arab ke Indonesia dengan lebih tepat. Dulu dalam buku sekarang dalam handphone. Tak hanya mencari makna kata tapi referensi kata di Al Quran dan bisa juga mencari jamak dan tunggal di dalamnya. Kita bisa mencari makna kata, mencari referensi ke dalam Al Quran termasuk yang lebih rumit seperti Haditz. Kalau kita mencari kata dalam Hadizt sangat lama tapi dengan aplikasi ini, kita terbantu sekali," sambungnya.

Proses digitalisasi Kamus Al-Munawwir sendiri dilakukan selama satu tahun ke belakang oleh para santri yang menguasai bidang IT. Hodri menargetkan paling tidak kamus tersebut diunduh 1000 akun setelah resmi diperkenalkan kali ini.

"Sekarang kita lebih khawatir ketinggalan handphone daripada kitab. Nah, dengan adanya panduan digital lewat handphone, harapannya tuntunan yang baik dari kitab-kitab kuning ini bisa dibaca dengan mudah," pungkas Hodri. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X