Krjogja.com - YOGYA - Gus Iqdam yang menyandang nama lengkap Agus Muhammad Iqdam Kholid, membuat pengakuan jujur bahwa ia sebenarnya paling anti tampil di depan kamera untuk divideo.
Pengakuan terus terang ini ia sampaikan dengan cara ringan dan menggunakan bahas lugas, pada kesempatan ketiga kegiatan yang ia beri nama "ikhtiar batin keliling desa".
Sekadar kilas balik, Gus Iqdam berbicara dalam suasana pandemi Covid-19. Tepatnya bulan April 2020, Gus Iqdam memulai perjalanan channel Gus Iqdam Official di YouTube.
Baca Juga: Awali 2024, Bupati Ajak Alim-Ulama Ciptakan Kedamaian
Gus Iqdam bercerita tentang latar belakang aktivitasnya ini dan berterima kasih sebab kegiatannya ini mendapat dukungan luas dari masyarakat.
Pendakwah muda Nahdlatul Ulama kelahiran Blitar 27 September 1993 ini adalah pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, yang berada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Namanya Gus Iqdam selama ini dikenal sebagai penceramah milenial dengan gaya jenaka menjangkau semua kalangan termasuk anak-anak punk.
"Kenapa acara ini, mulai yang pertama, yang kedua, dan keliling desa yang ketiga ini selalu kami video?" tanya Gus Iqdam secara retoris.
Baca Juga: Soal Debat Ketiga, Gandung Kecewa Dua Capres Ingin Jatuhkan Prabowo
"Bukan karena maksud apa-apa, tapi karena untuk memotivasi jamaah Majelis Ta'lim Sabilu Taubah yang [berada] di luar Desa Karanggayam," jelasnya.
Jamaah Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, memang tidak hanya berasal dari pemuda-pemuda atau orang-orang Desa Karanggayam, tetapi juga banyak yang berasal dari desa-desa lain.
Sebagai informasi, Majelis Ta'lim Sabilu Taubah adaah jamaah yang didirikan oleh Gus Iqdam, yang berdomisili di Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Padal awalnya hanya beberapa orang , teman-teman ngopi Gus Iqdam. Namun kemudian berkembang ketika teman ngopi ini ingin memanfaatkan hidupnya menjadi lebih baik.
Baca Juga: Kapolri Bantu Dan Resmikan 10 Sumur Bor
Jamaah Majelis Ta'lim Sabilu Taubah tercatat eksis sejak 2018, dengan 7 jemaah. Namun kini jamaahnya telah berlipat ganda dan berasal dari berbagai pelosok Nusantara.