KRjogja.com, YOGYA - Maestro musik liturgi Katolik Indonesia yang juga Pimpinan Pusat Musik Liturgi (PML) Yogya, Rm Dr HC Karl Edmund Prier SJ dipanggil Tuhan, Minggu (21/1) Pukul 00.40 WIB di RS Panti Rapih Yogyakarta di usia 86 tahun.
Lahir 18 September 1937 di Weinheim/Jerman kiprah Rm Prier sapaan akrabnya sebagai Imam/Pastur Gereja Katolik tidak pernah lepas dari tangan dinginnya dalam menciptakan musik liturgi gereja yang inkulturasi. Mampu membaur dengan budaya lokal.
Bersama mendiang Paul Widyawan juga membina Paduan Suara (PS) Vocalista Sonora (VS) dan PS anak anak Vocalista Divina (VD) yang penampilannya mampu mengharumkan Indonesia di tingkat Internasional.
"Rm Prier mampu mengolah keberagaman sebagai karunia dalam menggereja, menjadi tokoh musik liturgi yang bisa mencium budaya yang ada dan mengungkapkan dalam musik," tutur Kardinal Julius Darmaatmadja dalam kesannya usai Misa Pesta Emas (50 tahun) Imamat Rm Prier akhir 2019 lalu.
Dosen Etnomusikologi FSP ISI Yogyakarta Dr Citra Aryandari , SSn MA menyebutkan Rm Prier berkontribusi mengembangkan musik-musik di daerah. "Banyak riset di wilayah-wilayah terpencil dan juga mengadaptasi musik tradisi untuk dijadikan musik liturgi," ungkapnya.
Demikian pula saat KR bertemu Rm Prier dalam Pentas Paduan Suara Vocalista Sonora dan Vocalista Divina saat Perayaan Natal 2022 di Auditorium Puskat. Rm Prier yang memainkan organ terlihat bersemangat setelah hampir 3 tahun tidak bisa pentas, karena pandemi Covid. Pentas juga diiringi alat musik tradisional (inkulturisasi) seperti Kendang Toraja, Rebana Flores, Bass Bambu, dan Gambo dari Sumbawa dengan Mazmur. "Senang bisa tampil kembali," ucapnya tersenyum.
Selanjutnya, umat berkesempatan berdoa untuk Rm Prier Minggu (21/1) Pukul.18.00 dengan misa tirakatan dan Senin (22/1) 2024 Pukul 10.00 misa Requiem di kapel Puskat. Setelah itu jenazah diberangkatkan ke Girisonta untuk dimakamkan. (Vin)