Gus Mus : Urusannya NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

Photo Author
- Senin, 29 Januari 2024 | 16:00 WIB
 Gus Mus dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar saat di Ponpes Al Munawwir Krapyak, Bantul, Senin (29/1/2024). Foto: Surya Adi Lesmana
Gus Mus dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar saat di Ponpes Al Munawwir Krapyak, Bantul, Senin (29/1/2024). Foto: Surya Adi Lesmana
 
KRjogja.com, YOGYA - Pilpres bukan urusannya Nahdlatul Ulama (NU). Urusannya Nahdlatul Ulama adalah memperbaiki kinerja organisasi dan berupaya memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres. 
 
Hal tersebut ditegaskan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, saat memimpin doa pada pembukaan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama rangkaian acara Harlah Ke-101 NU. Acara berlangsung di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, Senin (29/1/2024).
 
Hadir pada acara tersebut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid beserta Yenny Wahid, Pengasuh Ponpes Al Munawwir Krapyak KH R Abdul Hamid Abdul Qodir serta para Kyai dan keluarga besar NU. 
 
"Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata Gus Mus. 
 
Gus Mus mengaku ketar-ketir saat Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan. Namun, kekhawatirannya itu tidak terjadi.
 
 
"Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika ketua umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut Pilpres, saya keluar," ucap Gus Mus yang disambut gelak tawa hadirin. 
 
Gus Mus bilang bahwa pilpres bukanlah urusannya NU. "Untungnya tidak," sambung Gus Mus. 
 
Gus Mus pada kesempatan tersebut ditunjuk dadakan untuk memimpin doa. Padahal, menurut Gus Mus sendiri, dirinya maju untuk memimpin doa tak ada di dalam roundown. 
 
Meski begitu, Ia tetap maju memimpin doa dan  berharap agar Indonesia beserta bangsanya dan NU bersama warganya mendapat rahmat dari Allah SWT.
 
"Mudah-mudahan Allah merahmati Indonesia, Allah merahmati NU, Allah merahmati warga NU, Allah merahmati bangsa Indonesia," harap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. (Sal) 
 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X