Libur Nataru Kerek Perekonomian DIY 2023 Tumbuh 5,07 Persen

Photo Author
- Senin, 5 Februari 2024 | 18:20 WIB
Stasiun Kereta Api Tugu Jogja (Foto: Heritage.kai.co.id/docs)
Stasiun Kereta Api Tugu Jogja (Foto: Heritage.kai.co.id/docs)


Krjogja.com - Yogya - Perekonomian DIY berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan IV 2023 mencapai Rp46,60 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp30,40 triliun. Perekonomian DIY selama 2023 tumbuh sebesar 5,07 persen (ctc). Meningkatnya kunjungan wisatawan saat liburan natal dan tahun baru mendorong perkembangan perekonomian DIY.

Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan kinerja perekonomian DIY pada 2023 yang diukur dari laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 tumbuh 5,07 persen. Pertumbuhan ini sedikit melambat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tumbuh 5,15 persen.

"Semua lapangan usaha tumbuh positif di periode ini, bahkan dua diantaranya tumbuh di atas 2 digit, yaitu lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi yang tumbuh sebesar 10,29 persen serta Transportasi dan Pergudangan sebesar 10,27 persen.Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit (LNPRT)," tutur Herum dikantornya, Senin (5/2).

Herum menyampaikan perekonomian DIY triwulan IV 2023 terhadap triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 4,86 persen (yoy). Pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit.

"Dibanding triwulan III 2023 perekonomian DIY tumbuh sebesar 2,90 persen (qtq). Lapangan usaha yang tumbuh tinggi adalah Jasa Lainnya, diikuti Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Dari sisi pengeluaran, terutama di dorong pertumbuhan Konsumsi Pemerintah dan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit," lanjutnya.

Struktur ekonomi DIY pada 2023 didominasi Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Pertanian, dan Akomodasi & Makan Minum dengan kontribusi masing-masing 11,82 persen, 10,23 persen, dan 10,18 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga masih mendominasi dengan
kontribusi 61,90 persen, diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto 33,17
persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 14,16 persen.

Kondisi pariwisata menggeliat di akhir 2023. Libur Nataru menjadi momen yang dinanti para wisatawan untuk berkunjung di DIY. Menggeliatnya kegiatan pariwisata menjadi motor penggerak bagi lapangan usaha yang lain terutama Transportasi dan Pergudangan serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Nilai okupansi hotel terpantau meningkat signifikan, baik di hotel berbintang maupun hotel non bintang.

"Bus-bus besar pariwisata tampak memenuhi beberapa ruas jalan, memenuhi parkiran di pusat belanja oleh-oleh khas DIY maupun halaman atau jalan di sekitar hotel. Kondisi ini seiring sejalan dengan peningkatan
jumlah penumpang yang masuk ke wilayah DIY, baik melalui moda transportasi darat.meliputi kendaraan umum, rental, dan pribadi maupun kereta api,' ungkap Herum.

Kepala BPS DIY juga menyebut proyek pembangunan jaringan pipa gas serta mulai didistribusikan gas kota secara bertahap di wilayah Kabupaten Sleman menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi DIY di triwulan IV 2023. Selain itu, mendekati akhir tahun anggaran 2023, realisasi belanja
pemerintah juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

" Kontribusi PDRB DIY baik terhadap Pulau Jawa maupun terhadap total 34 provinsi posisinya relatif kecil. Kontribusi terhadap Pulau Jawa sebesar 1,54 persen dan kontribusinya terhadap
total provinsi 0,88 persen. Tahun 2023 (yoy), pertumbuhan ekonomi DIY mencapai yang tertinggi dibandingkan
provinsi lain se-Pulau Jawa," pungkasnya. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X