Jejak Spiritual Soeharto di Jogja, Ada Tempat Ritual Agar Jitu Mengambil Keputusan

Photo Author
- Kamis, 15 Februari 2024 | 12:35 WIB
Sendang Semanggi tempo dulu. Di tempat ini jejak spiritual Soeharto masih terasa. (Foto : Ivan Aditya)
Sendang Semanggi tempo dulu. Di tempat ini jejak spiritual Soeharto masih terasa. (Foto : Ivan Aditya)

Krjogja.com - Nama Soeharto tak bisa lekang di hati masyarakat negeri ini. Sebagai Presiden kedua, Soeharto banyak mewarnai perjalanan bangsa ini. Kehidupan Soeharto juga menyisakan jejak spiritual di tanah Jogja

Lahir dan besar di Jogja, sosok Soeharto sangat dekat dengan kehidupan spiritual Jawa. Falsafah Jawa ia junjung tinggi selama hidupnya, bahkan dalam kepemimpinannya selama hampir 32 tahun.

Ada beberapa tempat di Jogja yang turut mengiringi perjalanan hidup mediang Soeharto. Berikut lokasi-lokasi di Jogja yang memiliki peran membesarkan nama Jenderal Besar tersebut.

Sendang Semanggi

Tempat yang satu ini berupa mata air atau masyarakat Jawa sering menyebutnya dengan nama Sendang. Terletak di Padukuhan Semanggi Kalurahan Bangunjiwo Kapanewon Kasihan Kabupaten Bantul tempat ini dinamai Sendang Semanggi atau Sendang Titis.

Tempat ini pernah digunakan mendiang Soeharto untuk menggelar ritual. Sesuai namanya Sendang Titis konon dengan melakukan ritual di tempat ini seseorang dapat titis alias jitu dalam mengambil keputusan.

Soeharto bisa sampai ke tempat ini bukan tanpa alasan, hal tersebut terkait dengan adanya sosok seseorang bernama Romo Marto yang menjadi panutannya. Romo Marto adalah seorang penganut kebatinan Jawa yang juga menjadi guru sebuah padepokan yang terletak di kaki Bukit Sempu tak jauh dari Sendang Titis berada.

Sekitar tahun 1957 Soeharto resmi diangkat menjadi murid oleh Romo Marto. Sejak itulah hubungan kedekatan antara guru dan murid tersebut terjadi hingga akhir hayat mereka berdua.

Monumen Bibis

Monumen ini berada di Padukuhan Bibis Kalurahan Bangunjiwo Kapanewon Kasihan Kabupaten Bantul. Tempat ini dahulu pernah dijadikan sebagai markas pasukan Soeharto saat berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) dan menjabat Komandan Brigade X Divisi III.

Tak begitu lama Soeharto berada di tempat ini, namun peran sebuah rumah di perbukitan tersebut sangat berarti dalam membawa kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenang lokasi tersebut, tempat ini kemudian dijadikan sebagai monumen dan menyimpan beberapa benda yang pernah dipergunakan Soeharto saat berada di Bibis.

Padukuhan Kemusuk

Padukuhan Kemusuk terletak Kalurahan Argomulyo Kapanewon Sedayu Kabupaten Bantul. Di sinilah Soeharto dilahirkan pada 8 Juni 1921 oleh seorang ibu bernama Sukirah.

Soeharto kecil masuk Sekolah Rakyat (setingkat SD) hingga akhirnya sekitar usia delapan tahun ia tinggal bersama kakeknya. Setelah dewasa Soeharto mulai minat dalam dunia militer dan pada tahun tahun 1942 ia memutuskan untuk masuk Koninklijk Nederlands Indisce Leger (KNIL) yang merupakan tentara Kerajaan Belanda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X