Masalah Gizi Belum Terselesaikan

Photo Author
- Rabu, 6 Maret 2024 | 14:15 WIB
 Peluncuran Galaxy A15 EE 'Stunting Heroes Edition'  (Jayadi Kastari)
Peluncuran Galaxy A15 EE 'Stunting Heroes Edition' (Jayadi Kastari)


Krjogja.com - YOGYA - Sampai saat ini, masalah gizi yang belum terselesaikan yakni stunting. Berdasarkan hasil survei Status Gizi Balita tahun 2022, prevalensi stunting Indonesia sebesar 21,6 persen.

"Stunting menyebabkan penderitanya mudah sakit, memiliki postur tidak maksimal saat dewasa dan kemampuan kognitif berkurang sehingga dapat mengakibatkan kerugian ekonomi jangka panjang bagi Indonesia," kata Soetriningsih SSos MSi, Direktur Komunikasi, Informasi dan Edukasi BKKBN Pusat di Hotel Melia Purosani, Jalan Mayor Suryotomo, Selasa (05/03/2024) malam. Kegiatan diikuti 235 orang dari seluruh provinsi di Indonesia berlangsung hingga Jumat (08/03/2024).

Soetriningsih menyampaikan hal tersebut dalam Pertemuan Koordinasi Teknis Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) Tingkat Nasional tahun 2024. Kegiatan memilih tema 'Pertemuan Koordinasi, Sinkronisasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bagi Tim Kerja ADPIN Pusat dan Provinsi 2024'. Hadir dan menyampaikan ucapan selamat datang di DIY Sarmin SIP MSi (Sekretaris DP3AP2KB Kota Yogyakarta mewakili Pj Walikota Yogyakarta). Kegiatan tersebut dibuka Drs Sukaryo Teguh Santosa MPd (Deputi Bidang ADPIN) BKKBN Pusat. Dalam momentum tersebut ADPIN BKKBN bersama Samsung untuk menangani stunting meluncurkan gawai 'Stunting Heroes Edition' seri Galaxy A15 EE.

Menurut Soetriningsih masih tingginya angka stunting di Indonesia tersebut mendorong pemerintah melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2020 -2024, salah satu indikator yang ditetapkan penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen tahun 2024.

Sedangkan Sukaryo Teguh Santosa mengatakan, Kediputian Bidang ADPIN membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kebijakan dan mitra kerja termasuk Program Bangga Kencana. "Tahun 2024 harus disusun dan dikembangkan dalam bentuk operasional nyata dengan output terukur," ujarnya.

Ditegaskan, kegiatan ini bertujuan melakukan penajaman implementasi kegiatan dan penyelerasan strategi operasional Kedeputian Bidanv ADPIN dengan perwakilan BKKBN provinsi dalam peningkatan akses, kualitas pelayanan, penggerakan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. Selain itu, meningkatkan pemahaman tentang arah kebijakan dan strategi dalam pencapaian kinerja Bidang ADPIN tahun 2024. (Jay).

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

X