Lintas Agama Sedulur Sagan Gelar Kirab Nyadran Bersama Usung 3 Gunungan

Photo Author
- Selasa, 12 Maret 2024 | 13:00 WIB
Sedulur Sagan guyub menggelar Kirab Budaya dan Nyadran Bersama  (Foto: Juvintarto)
Sedulur Sagan guyub menggelar Kirab Budaya dan Nyadran Bersama (Foto: Juvintarto)

Krjogja.com - YOGYA - Masyarakat Sagan dari Kampung Sagan, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta dan Kampung/Padukuhan Sagan Caturtunggal Depok, Sleman yang tergabung dalam Sedulur Sagan menggelar Adat Kirab Budaya Nyadran Kampung Sagan, Minggu (10/3/2024) dari pukul 08.30-12.00 WIB.

Melibatkan kurang lebih 600 orang dalam kirab budaya nyadran.

Pelepasan burung merpati menandai mulainya Kirab Budaya Nyadran yang membawa 3 Gunungan: Gunungan Apem, Gunungan Sayur dan Gunungan Buah serta berbagai makanan mulai dari Ingkung, tumpeng dan jajanan jadul.

Baca Juga: Berikan Layanan Keuangan Terbaik, BRI Raih 3 Penghargaan Pada Pertamina Appreciation Night

"Acara untuk Nguri-uri Tradisi Leluhur Nyadran kali ini dengan tema Mikul Dhuwur Mendhem Jero," tutur Ketua Kampung Sagan Kota Yogyakarta Agus Herayanto, di sela acara.

Didampingi PJ Dukuh Sagan, Caturtunggal Depok, Sleman Muh Dimyati, Agus menjelaskan rangkaian Tradisi Nyadran 2024.

Dimulai 3 Maret 2024 dengan kegiatan Resik Makam (Makam Reso, Makam Purbo, Makam Carang Soka, Makam Bendho) dan puncaknya Minggu (10/3/2024) dengan kirab budaya, nyekar bareng, kajian nyadran, doa bersama dan kenduri.

Baca Juga: Pengurus DPC FPPI Kota Yogya Dilantik

"Sangat membahagiakan Kampung Sagan masih memiiki tradisi leluhur yang dilestarikan sampai sekarang, melibatkan Kampung Sagan di Kota Yogyakarta dan Kampung Sagan yang ada di Sleman," ucap Agus

Sementara Ketua Panitia Nirmala menyebutkan tradisi nyadran tidak hanya melibatkan umat yang beragama Islam saja, tetapi pemeluk agama lain juga terlibat.

"Tradisi nyadran mengandung nilai-nilai budaya dan kebersamaan yang meningkatkan kerukunan umat beragama," ucapnya

Terlihat dari kehadiran para Suster Rumah Sakit Panti Rapih mewakili umat Katholik, Tokoh agama Kristen Protestan dan Tokoh Umat Hindu dengan melakukan Doa Bersama Lintas Agama.

"Ke depan Adat tradisi nyadran akan dikemas lebih menarik lagi, misalnya dengan beberapa hiburan rakyat dengan potensi yang dimiliki warga kampung Sagan. Tidak tertutup kemungkinan melibatkan kesenian dari masyarakat sekitar kampung Sagan," pungkasnya. (Vin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X