KRjogja.com - YOGYA - Yayasan Hari Ibu (YHI) KOWANI berkolaborasi dengan Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad, serta Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) DIY, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) DIY menggeber Peringatan Hari Kartini Rabu (24/4) di Balai Shinta, Kompleks Mandala Bhakti Wanitatama. Membawa tema Spirit Kartini; Bangga Berbudaya.
Dalam momen Syawalan Idul Fitri 1445 H dan Peringatan Hari Kartini terasa istimewa dengan rangkaian Peresmian Pembangunan Masjid Wanitatama dan Café Museum Serta Peluncuran Buku "Potret Kekerasan Terhadap Perempuan, Antara Kebijakan dan Kenyataan: Sebuah Catatan Lapangan" Seri Pertama.yang diterbitkan Indonesia Women Center (IWC) YHI-KOWANI.
"Masjid Wanitatama merupakan Masjid Pertama yang digagas para wanita," tutur Ketua Umum KOWANI, Giwo Rubianto Wiyogo dalam sambutannya.
Baca Juga: Browidjoyo dan IM Menangi Laga Awal Turnamen Sepakbola Mataram Cup
Disebutkan penggagas Masjid Wanitatama diantaranya Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, Prof Wiendu Nuryanti PhD, Prof Endang Sumiyarni, Dr Suhatmini Hardyastuti, Dr Mahirta, Dr. Mutia, Dr. Budi Wahyuni dan sederet tim perempuan tangguh lain.
"Masjid Wanitatama ini tidak hanya tempat ibadah. Bersinergi dengan IWC difungsikan untuk kajian pandangan Islam tentang kemuliaan perempuan pentingnya peran perempuan, pencegahan kekerasan pada perempuan juga memberi akses masyarakat untuk pendampingan, konseling, dan pemberdayaan perempuan," ucap Giwo.
Acara semarak dengan pembacaan kumpulan Surat-Surat Kartini secara bergantian, juga Parade Kebaya yang disertai narasi tentang Batik dan Kebaya.
"Kehadiran KOWANI Pusat dan daerah-daerah menjadi berkah bagi Yogya. Kegiatan hari ini diinisiasi wanita Indonesia menunjukkan kiprah wanita, yang kita hormati karena kita lahir dari rahim seorang wanita,"ujar Ketua PPBI Sekar Jagad GBPH Prabukusumo dalam sambutannya.
Kemudian Ketua DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) DIY Dra Hj Sri Muslimatun MKes dalam sambutannya menegaskan wanita merupakan sosok pendidik pertama yang mampu mengubah arah generasi ke depan.
"Saat ini kita ingin menyukseskan Indonesia Emas 2045. Unsur pertama sudah tersedia, tidak dibedakan kesempatan untuk memasuki pendidikan. Perempuan sebagai ibu menjadi kunci keberhasilan pendidikan anak ada di tangan kita," tandas Muslimatun.
Adapun tokoh perempuan yang juga Dewan Pakar DPD FPPI DIY Hj Sri Surya Widati menyambut baik kegiatan ibu-ibu yang hebat. "Peringatan Hari Kartini yang menginspirasi perempuan Indonesia," ucapnya. (*3/Vin)