Krjogja.com - YOGYA - Guru adalah ujung tombak dalam mentransformasi masyarakat melalui pendidikan. Akan tetapi, saat ini guru banyak dihadapkan beragam persoalan yang memerlukan solusi inovatif.
Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal menekankan pentingnya peran guru dalam mengasah berpikir kritis siswa-siswi mereka. Menurutnya, fungsi utama sekolah dan guru adalah membuat anak-anak senang belajar dan mendorong mereka untuk dapat belajar secara mandiri.
"Guru harus menjadi contoh yang memperlihatkan dan menggunakan cinta, jiwa, dan kreativitas di dalam kelas-kelas mereka. Lebih dari itu, guru adalah kurikulum itu sendiri, yang bertanggung jawab untuk membentuk karakter dan kemampuan terbaik setiap siswanya," kata Rizal dalam workshop bertema 'Mari Wujudkan Perubahan Pendidikan Berkebudayaan Baru Menuju Generasi Cemerlang melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan', beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Bakso Aci di Jogja yang Rasanya Sangat Menggoda
Rizal membawa pesan mendalam bahwa perubahan dalam dunia pendidikan tidak bisa terjadi tanpa perubahan dalam peran dan paradigma guru. Menurutnya, sebaik apapun kurikulumnya, akan sia-sia tanpa guru yang berkualitas dan kritis. Karena gurulah yang akan membentuk fondasi budaya berpikir di sekolah.
"Mengutip Socrates bahwa ciri guru di masa depan adalah selalu menyadari bahwa dirinya tidak tahu, bukan sebaliknya yang jatuhnya menjadi sok tahu. Itulah kenapa guru harus selalu mencari tahu, termasuk mencari akar masalah yang sebenarnya untuk Indonesia agar bisa mengejar ketertinggalannya, dan siap mengatasi tantangan masa depan," tutup Rizal.
Workshop tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang bersama GSM. Dalam diskusi muncul isu-isu yang menggelisahkan, terutama terkait dengan kompleksitas kebijakan pendidikan seperti Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, dan Platform Merdeka Mengajar.
Baca Juga: Menuju KLB Askab PSSI 2024, Rinto Subekti Didukung Mantan Ketua Askab PSSI
Guru-guru masih terjebak dalam urusan administrasi yang memakan waktu, sehingga kurang dapat fokus pada peran inti mereka, yaitu memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas. (Dev)