KRjogja.com, YOGYA - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DIY pada Februari 2024 sebesar 3,24 persen, turun 0,34 persen dibandingkan Februari 2023 sebesar 3,58 persen Kondisi ini menunjukkan kegiatan perekonomian di DIY sudah normal kembali pasca pandemi Covid 19. Hal ini terlihat dari TPT Februari 2024 sudah lebih baik jika dibandingkan kondisi Februari 2020 sebelum pandemi yang mencapai 3,38 persen.
" Selama tiga tahun terakhir, TPT menunjukkan angka kecenderungan terus+ menurun. TPT DIY pada Februari 2022 sebesar 3,73 persen kemudian turun 0,15 persen pada Februari 2023 dengan TPT sebesar 3,58 persen. Angka tersebut kembali mengalami penurunan pada Februari 2024 sebesar 3,24 persen. Apabila dibandingkan dengan Februari 2023, TPT DIY pada Februari 2024 mengalami penurunan 0,34 persen," tutur Kepala BPS DIY Herum Fajarwati di Yogyakarta, Jumat (10/5).
Herum mengatakan keadaan TPT di DIY selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi kisaran 3,24 - 4,57 persen, dan selalu berada di bawah TPT nasional yang berada pada kisaran 4,82 7,07 persen. Kondisi TPT DIY selaras dengan kondisi TPT nasional, pada awal pandemi covid 19 terjadi kenaikan yang tinggi kemudian secara perlahan terus mengalami penurunan.
"Berdasarkan daerah tempat tinggal, TPT di daerah perkotaan pada Februari 2024 sebesar 3,45 persen, sedangkan TPT di daerah perdesaan 2,65 persen. Artinya, dari setiap 10.000 penduduk angkatan kerja di perkotaan terdapat 345 orang penganggur. Sedangkan di perdesaan, dari setiap 10.000 penduduk angkatan kerja terdapat 265 orang penganggur," ungkapnya.
Lebih lanjut, Herum menyatakan turunnya TPT baik di perkotaan maupun di perdesaan menunjukkan adanya perbaikan kegiatan perekonomian pasca pandemi. TPT di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di daerah perdesaan. Hal ini terjadi karena di wilayah perkotaan memiliki sektor formal yang lebih banyak dibandingkan wilayah perdesaan.
" Jumlah angkatan kerja di DIY pada Februari 2024 sebanyak 2,20 juta orang Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 73,18 persen, mengalami penurunan 0,25 persen dibandingkan Februari 2023," , tandasnya.
Menurut Herum, penduduk bekerja DIY sebanyak 2,13 juta orang, atau 96,76 persen dari total angkatan kerja DIY. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penyerapan tenaga kerja terutama pada Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,14 persen persen. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 1,80 persen serta Industri Pengolahan 1,49 persen.
" Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terutama pada Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum 1,89 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran 1,53 persen dan Jasa lainnya 0,93 persen,," imbuhnya
Sebanyak 1,20 juta orang atu 56,33 persen bekerja pada kegiatan informal, atau turun 2,20 persen jika dibandingkan Februari 2023 sebesar 58,53 persen. Sebagian besar penduduk yang bekerja adalah pekerja penuh 64,25 persen. Sementara pekerja paruh waktu sebesar 30,74 persen dan setengah penganggur 5,01 persen. (Ira)