FKMPS Bahas Pentingnya Sejarah dalam Menjaga Karakter Bangsa

Photo Author
- Jumat, 24 Mei 2024 | 07:28 WIB
   Foto bersama usai acara  Focus Group Discussion (FGD) bertema "Memudarnya Jati Diri dan Karakter Bangsa" yang diselenggarakan  Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS)    (istimewa)
Foto bersama usai acara Focus Group Discussion (FGD) bertema "Memudarnya Jati Diri dan Karakter Bangsa" yang diselenggarakan Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) (istimewa)


Krjogja.com Yogya Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema "Memudarnya Jati Diri dan Karakter Bangsa". Acara ini menyoroti pentingnya sejarah dalam menjaga jati diri dan karakter bangsa, menghadirkan berbagai tokoh nasional yang berpengaruh.

Dalam pengantarnya, DR (HC) Heppy Trenggono mengingatkan bahwa suatu bangsa bisa ditaklukkan tanpa kekuatan militer dengan cara membuat satu generasi dibuat tidak mengenal sejarahnya sendiri. "Kalau bangsa kita paham sejarah, tidak mungkin UUD 1945 dirubah hingga seperti sekarang ini," ujar Heppy belum lama ini.

Baca Juga: Kedatangan Jemaah Haji Gelombang I Selesai, Kinerja Petugas Haji Dipuji

Menurut penggagas Gerakan Beli Indonesia ini, pemudaran jati diri dan karakter bangsa merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini.

Pembicara lain, Prof. TB Massa Djafar menambahkan, pemahaman sejarah yang mendalam akan memberikan landasan kuat untuk merancang masa depan bangsa yang lebih baik.

Baca Juga: Keterlambatan Penerbangan Haji Bawa Efek Domino, Kemenag Kecewa Berat dengan Garuda

Sementara itu, Ketua FKMPS Batara Richard Hutagalung dalam pemaparannya menyampaikan kekhawatiran tentang banyaknya upaya pemalsuan dalam penulisan sejarah Indonesia.

Sejak tahun 1994, Batara telah melakukan penelitian intensif mengenai sejarah, terutama kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Belanda dan sekutunya di Indonesia antara tahun 1945-1950.

Baca Juga: Unwahas Gelar Wisuda Ke-41, 650 Mahasiswa Diwisuda

Penelitiannya bersama para veteran dan pejuang angkatan '45 menghasilkan tuntutan terhadap pemerintah Inggris dan Belanda, yang sebagian telah berhasil. Batara menekankan pentingnya memahami sejarah yang sebenarnya untuk menghindari manipulasi yang dapat mengaburkan jati diri bangsa. "Upaya pemalsuan sejarah adalah salah satu cara untuk menghapus identitas dan karakter bangsa kita," ujarnya.

Dijelaskan Bantara, FKMPS sepakat bahwa sejarah harus berkontribusi dalam desain politik, ekonomi, budaya, dan geopolitik bangsa kita. "Diskusi ini menegaskan kembali pentingnya memahami dan melestarikan sejarah sebagai bagian integral dari jati diri bangsa," ungkapnya.

Baca Juga: Persiba Bantul Di Ujung Tanduk, Ini Hitung-Hitungan Agar Lolos

Dengan memahami sejarah, lanjutnya, generasi muda dapat membangun karakter yang kuat dan memiliki kebanggaan terhadap identitas nasional.

"FKMPS berkesimpulan bahwa sejarah harus berkontribusi dalam desain politik, ekonomi, budaya, dan geopolitik bangsa kita," urainya.

Batara menambahkan, Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) adalah organisasi yang berkomitmen untuk melestarikan dan memperjuangkan kebenaran sejarah Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X