Krjogja.com Yogya Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema "Memudarnya Jati Diri dan Karakter Bangsa". Acara ini menyoroti pentingnya sejarah dalam menjaga jati diri dan karakter bangsa, menghadirkan berbagai tokoh nasional yang berpengaruh.
Dalam pengantarnya, DR (HC) Heppy Trenggono mengingatkan bahwa suatu bangsa bisa ditaklukkan tanpa kekuatan militer dengan cara membuat satu generasi dibuat tidak mengenal sejarahnya sendiri. "Kalau bangsa kita paham sejarah, tidak mungkin UUD 1945 dirubah hingga seperti sekarang ini," ujar Heppy belum lama ini.
Baca Juga: Kedatangan Jemaah Haji Gelombang I Selesai, Kinerja Petugas Haji Dipuji
Menurut penggagas Gerakan Beli Indonesia ini, pemudaran jati diri dan karakter bangsa merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini.
Pembicara lain, Prof. TB Massa Djafar menambahkan, pemahaman sejarah yang mendalam akan memberikan landasan kuat untuk merancang masa depan bangsa yang lebih baik.
Baca Juga: Keterlambatan Penerbangan Haji Bawa Efek Domino, Kemenag Kecewa Berat dengan Garuda
Sementara itu, Ketua FKMPS Batara Richard Hutagalung dalam pemaparannya menyampaikan kekhawatiran tentang banyaknya upaya pemalsuan dalam penulisan sejarah Indonesia.
Sejak tahun 1994, Batara telah melakukan penelitian intensif mengenai sejarah, terutama kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Belanda dan sekutunya di Indonesia antara tahun 1945-1950.
Baca Juga: Unwahas Gelar Wisuda Ke-41, 650 Mahasiswa Diwisuda
Penelitiannya bersama para veteran dan pejuang angkatan '45 menghasilkan tuntutan terhadap pemerintah Inggris dan Belanda, yang sebagian telah berhasil. Batara menekankan pentingnya memahami sejarah yang sebenarnya untuk menghindari manipulasi yang dapat mengaburkan jati diri bangsa. "Upaya pemalsuan sejarah adalah salah satu cara untuk menghapus identitas dan karakter bangsa kita," ujarnya.
Dijelaskan Bantara, FKMPS sepakat bahwa sejarah harus berkontribusi dalam desain politik, ekonomi, budaya, dan geopolitik bangsa kita. "Diskusi ini menegaskan kembali pentingnya memahami dan melestarikan sejarah sebagai bagian integral dari jati diri bangsa," ungkapnya.
Baca Juga: Persiba Bantul Di Ujung Tanduk, Ini Hitung-Hitungan Agar Lolos
Dengan memahami sejarah, lanjutnya, generasi muda dapat membangun karakter yang kuat dan memiliki kebanggaan terhadap identitas nasional.
"FKMPS berkesimpulan bahwa sejarah harus berkontribusi dalam desain politik, ekonomi, budaya, dan geopolitik bangsa kita," urainya.
Batara menambahkan, Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) adalah organisasi yang berkomitmen untuk melestarikan dan memperjuangkan kebenaran sejarah Indonesia.