KRjogja.com - YOGYA - Pariwisata masih menjadi andalan dalam mendongkrak perekonomian Kota Yogyakarta. Perlu sinergi semua pihak dan kebijakan pemerintah daerah dalam menggenjot pariwisata. Karenanya calon pimpinan daerah Walikota Yogya, maupun Bupati di 4 Kabupaten lainnya di wilayah DIY harus bisa berkolaborasi dan tidak mementingkan ego sektoral.
"Figur Walikota Yogya ke depan yang kita harapkan adalah figur yang mampu melayani dan tidak mengejar kekuasaan. Dibutuhkan leadership dan sinergisitas," ungkap Walikota Yogya periode, 2001-2011 Drs H Herry Zudianto MM dalam Rembug Warga Jogja, Selasa (4/6/2024) di Alra Corner Coffee & Resto Yogya.
Dengan tagline #Jogja Menyala, event yang dihelat untuk "Menyatukan Ide dan Gagasan untuk Membangun Kota Yogyakarta yang Lebih Baik, ini juga menghadirkan narasumber Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Dr Hargo Utomo MBA, Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardiyanto Setyo Aji SE dan Wakil Ketua Umum Kadin DIY Wawan Harmawan SE MM serta dipandu Wapemred Kedaulatan Rakyat Ronny Sugiantoro.
Baca Juga: Industri Gim Nasional Butuh SDM dari Pendidikan Vokasi
"Siapapun Walikota Yogya yang terpilih dalam Pilkada 27 November 2024 harus amanah bukan penikmat jabatan. Ingin melayani Yogya dan punya Visi dan yang jelas mampu menggerakkan perekonomian, membawa keakraban dan gotongroyong/sinergitas, kreatif, punya kemampuan mendengar dan menyatukan puzle-puzle," tandas Herry. Siapapun Walikota terpilih harus mampu merangkul semua pihak.
Sedang Hargo Utomo menyatakan Yogya mempunyai potensi jadi magnet creativity dan education. "Potensi-potensi yang ada harus dipetakan, dan ekonomi yang berbasis knowledge, sehingga Kota Yogya bisa menjadi pusat industrialisasi dengan pemikiran besar, menjadi tempat kegiatan ekonomi produktif dan jangan menjadi beban. Perlu Kepala Daerah (Walikota) yang bisa menjadi pimpinan orkestra dalan pembangunan ekonomi/pariwisata," jelasnya.
Sementara Bobby Ardiyanto menjelaskan hambatan-hambatan dalam pengembangan pariwisata Yogya. "Pariwisata Yogya sedang tidak baik-baik saja. Prediksi pariwisata Lebaran kemarin turun 30 persen, karena kolaborasi yang kurang, seperti antara kota/kabupaten wilayah DIY malah berebut wisatawan, saling pukul. Perlu duduk bersama berkolaborasi. Apalagi tidak lama lagi pintu tol terbuka, ke mana-mana lebih cepat. Yogya harus punya daya tarik yang spesial supaya wisatawan mampir ke Yogya," katanya.
Wakil Ketua Umum Kadin DIY, Wawan Harmawan mengatakan, dari sisi pengusaha, harus dipikirkan bagaimana membangun kota Yogya dengan merangkul semua pihak dan terutama mampu menjadi sales UMKM yang dominan di Yogya.
Baca Juga: Gagasan Penting dan Kekhawatiran Kebebasan Berekspresi
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY, Robby Kusumaharta menyatakan dukungan bila Walikota Yogya selanjutnya punya latar belakang pengusaha. "Yogya perlu Walikota yang kreatif dan telah terbukti," tandasnya.
Tokoh Pariwisata Yogya, Tazbir SH MHUm menyatakan pentingnya mendorong produk Yogya masuk dalam perdagangan dunia. "Beringharjo bisa ditata lebih baik lagi, bahkan Yogya sudah mendunia sebagai Kota Batik dan UNESCO telah menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia," terangnya.
Pengusaha Borobudur Silver, Selly Sagita menyatakan, pariwisata di Yogya bukan Malioboro saja. Ada Kotagede dengan kerajinan perak dan lainnya. "Pengembangan pariwisata harus sinergi dengan semua pihak, jangan mencari kambing hitam tetapi bekerjasama dengan banyak pihak," pungkasnya.(Vin)