PENTAS ketoprak cerita ‘Rembulan Ungu’ karya Bondan Nusantara, di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Selasa (11/6) malam, disutradarai oleh Tedjo Suyanto, didukung gabungan sejumlah seniman ketoprak lintas generasi.
Antara lain, seniman ketoprak yang tampil Widayat, Sugiman Dwi Nurseto, Dalijo Angkring, Hargi Sundari, Riyatmi, Hargi Sundari dan pemain ketoprak lainnya. Pementasan ketoprak Gelar Karya Maestro Bondan Nusantara, salah satu program TBY tersebut, dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan DIY) Dian Lakshmi Pratiwi SS MA, Kepala TBY Dra Purwiati, Bambang Paningron, Dr Kus Yuliadi MHum, Altiyanto Henryawan (nara sumber, sutradara Nano Asmorodono, sutradara film Garin Nugroho, Maya (keluarga Bondan Nusantara), dan pecinta kesenian ketoprak muda Yogyakarta.
Pentas ketoprak cerita ‘Rembulan Ungu’ berdurasi sekitar 1,5 jam dikemas ketoprak konvensional garapan menggambarkan cerita soal Rara Hoyi, gadis yang dipingit oleh Raja Mataram Amangkurat Agung, kelak akan dijadikan istri selir. Namun Rara Hoyi, menjadi istri oleh Pangeran Tejaningrat (putra Amangkurat Agung).
Sehingga, Amangkurat Agung marah, kepada Tejaningrat dan Pangeran Pekik yang disinyalir mendukung pernikahan Pangeran Tejaningrat dan Rara Hoyi. Amangkurat Agung, memutuskan Pangeran Pekik dihukum mati.
Sementara Tejaningrat disuruh membunuh Rara Hoyi. Intinya, pentas ketoprak Rembulan Ungu, mengisahkan Rara Hoyi, menjadi korban cinta dan kekuasaan.
Kepala TBY Purwiati menjelaskan, pementasan ketoprak Gelar Karya Maestro ini, merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi, konsistensi Bondan Nusantara, dalam menggeluti dan mengembangkan kesenian ketoprak di DIY. Bondan Nusantara, semasa hidup selama berkiprah dalam dunia ketoprak telah menulis lebih dari 150 naskah ketoprak dan menyutradarai sekitar 500 pementasan ketoprak.
“Karena itu, pentas ketoprak Gelar Karya Maestro Bondan Nusantara ini, melibatkan lintas seniman ketoprak senior dan muda di DIY,” papar Purwiati.
Dian Lakshmi Pratiwi mengungkapkan, pementasan ketoprak lakon ‘Rembulan Ungu’ dalam Gelar Karya Maestro ini, sebagai bentuk apresiasi kepada Bondan Nusantara yang semasa hidupnya total berkiprah melestarikan dan mengembangkan kesenian ketoprak.
Bondan Nusantara, termasuk peternak ketoprak di DIY. “Bondan Nusantara bersama Purwadmadi, menjadi Tim Pengembangan Ketoprak DIY, salah satu program Dinas Kebudayaan DIY. Sehingga, pentas ketoprak Gelar Karya Maestro Bondan Nusantara ini, merupakan bentuk apresiasi dari Pemda DIY, melalui Dinas Kebudayaan DIY dan UPT TBY. Semoga pentas ketoprak Gelar Maestro ini, menginspirasi baik para seniman ketoprak untuk berkarya kreatif maupun masyarakat tertarik melihat kesenian ketoprak,” harap Dian Lakshmi Pratiwi. (Cil)