Krjogja.com, YOGYA - BBPOM Yogyakarta mendapat penghargaan sebagai UPT terbaik pengelola kegiatan Desa Pangan Aman dan UPT terbaik pengelola kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan di lingkungan Badan POM. BBPOM Yogyakarta berkomitmen untuk mengawal keamanan obat dan makanan serta melindungi kesehatan masyarakat, baik dari sisi supply atau pelaku usaha dan sisi demand atau konsumen dengan program pemberdayaan masyarakat.
"BBPOM Yogyakarta terus mengawal proses recall mandatory dari Badan POM terhadap suatu produk dan memastikan tidak ada produk recall di peredaran untuk semua komoditi obat dan makanan. BBPOM Yogyakarta juga akan menindak oknum pelaku usaha yang tidak memenuhi ketentuan dalam rangka menjamin peredaran obat dan makanan yang aman dan bermutu," kata Kepala BBPOM Yogyakarta Bagus Heri Purnomo SSi Apt kepada wartawan saat jumpa pers di Kantor BBPOM Yogyakarta, Senin (22/7/2024).
Menurut Bagus, BPOM memiliki Program Prioritas Nasional yang diwujudkan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat melaui komunitas desa-pasar-sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah menggugah komunitas desa-pasar-sekolah, agar dapat berdaya, berpartisipasi dan mandiri dalam pembinaan dan pengawasan keamanan pangan di komunitas masing-masing.
Tahun ini BBPOM Yogyakarta telah berhasil menghantarkan desa, pasar sekolah untuk menerima penghargaan di tingkat nasional. Yaitu Juara 1 Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional Regional Barat, diraih oleh Kalurahan Purwosari, Girimulyo Kulonprogo. Juara 1 Lomba Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas Tingkat Nasional Regional Barat, diraih oleh Pasar Potrojayan, Prambanan Sleman. Juara 3 Lomba Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman kategori SD Tingkat Nasional Regional Barat, diarih oleh SD Kasihan Bantul.
Lebih lanjut dikatakan Bagus, BBPOM Yogyakarta juga terus melakukan pengawasan obat dan makanan yang dilaksanakan melalui 2 kegiatan yaitu pengawasan pre-market (sebelum mendapatkan ijin edar) dan post market (selama produk beredar di masyarakat). Beberapa kegiatan pengawasan post market yang telah dilakukan.
Pengawasan sarana produksi, sarana distribusi serta pengawasan iklan dilakukan secara rutin dengan penetapan sarana terperiksa berdasarkan analisa risiko. Tindak lanjut dari hasil pengawasan, telah dilakukan pemusnahan terhadap produk pangan sebanyak 1.603 dus kecil dengan perkiraan nominal Rp 40.075.000.
BBPOM Yogyakarta juga melakukan pengawasan terhadap produk obat dan makanan yang ditawarkan melalui berbagai marketplace, website maupun media sosial. BBPOM Yogyakarta sampai dengan TW 2 tahun 2024 telah melakukan penjejakan digital/patroli siber terhadap total 445 akun di platform market places dan media sosial antara lain, Shopee, Tokopedia, Lazada, Web site, Bukalapak dan Blibli. (Dev)
