Gus Yahya: Ingin Mondok, Carilah Pesantren yang Keramat

Photo Author
- Minggu, 1 September 2024 | 10:35 WIB
Dr (H.C) KH Yahya Cholil Staquf selaku wakil santri menyampaikan sambutan. (Foto: Istimewa)
Dr (H.C) KH Yahya Cholil Staquf selaku wakil santri menyampaikan sambutan. (Foto: Istimewa)

KRjogja.com, YOGYA - Pendidikan di pondok pesantren mempunyai kelebihan atau fadhilah dibanding pendidikan di luar pesantren. Antara lain adanya berkah dan doa dari kiai. Dr (Hc) KH Yahya Cholil Staquf mengibaratkan berkah kiai seperti oli, yang membuat lancar semua proses menuntut ilmu.

“Karena itu saya menitipkan anak untuk mondok di sini, supaya mendapat berkah dari (alm) Mbah Munawwir, (alm) Mbah Ali Maksum serta para masyayikh lainnya,” kata KH Yahya Cholil Staquf ketika memberi sambutan pada puncak acara Haflah Khotmil Qur’an dan Majelis Haul (Ny Hj Salimah Munawwir ke-57, KH Dalhar Munawwir ke-16, dan Ny Hj Siti Makmunah ke-46) di Pondok Pesantren Nurussalam, salah satu komplek tertua di PP Al-Munawwir Krapyak, Sabtu (31/8) malam.

Menurut Gus Yahya yang juga Ketua Umum PBNU, kalau sekadar menuntut ilmu bisa di mana saja, baik di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal. Dengan perkembangan teknologi informasi, mencari ilmu apa saja juga bisa melalui internet.

Bahkan menghafalkan Alquran juga bisa dipandu internet. Namun yang ada berkahnya hanya di pondok pesantren.

“Kalau sekarang banyak pondok pesantren, lanjutnya, maka perlu pilih-pilih, kira-kira di pondok yang pancen keramat tenan,” kata Gus Yahya yang dulu oleh ayahnya dipondokkan di Krapyak agar mendapat berkah Krapyak dan bisa seperti Mbah Ali.

“Sekarang saya menitipkan anak di sini semata-mata untuk mengharapkan berkah untuk anak-anak demi kemaslahatan di dunia dan di akhirat,” tambahnya.

Sementara itu pengajian atau mau’idzoh hasanah disampaikan KH Abdurrahman Shoheh dari Jakarta Barat dan doa penutup KH Mas’ud Masduki Rais Syuriah PWNU DIY. Sebelumnya tahlilan dipimpin KH Hamid Abdul Qodir selaku pengasuh utama PP al-Munawwir.

Dalam laporannya, KH Fathoni Dalhar atas nama keluarga menjelaskan, pada Haflah Khotmil Quran ini yang diwisuda berjumlah 60 dengan rincian 25 Khotimat Juz ‘Amma, 22 Khotimat al-Qur’an bin Nadzri, dan 13 khotimat al-Qur’an bil hifdzi.

Sementara itu majelis simaan khotimat Juz ‘Amma dan Bin Nadzri sudah dimulai 3-31 Juli 2024 lalu, di mana khotimat yang akan diwisuda terlebih dahulu disimak hafalan dan bacaannya Alquran. Untuk Khotimat bil-hifdzi kegiatan simaannya mulai 15 Agustus 2024.

Masih rangkaian acara yang sama, pada 11 Agustus 2024 bakti sosial di tanah wakaf PP Nurussalam di Kecamatan Rongkop, Gunungkidul dengan membagikan 182 bingkisan.

Acara dihadiri Bupati Gunungkidul H Sunaryanta dan pengajian oleh KH Bardan Utsman M PdI sedang pada Kamis, 29 Agustus 2024 dilaksanakan simaan bu Nyai se-DIY yang diikuti 23 bu Nyai dari pondok yang tersebar di seluruh provinsi DIY dengan dua majlis sima’an pada satu waktu.

Acara diakhiri doa Khotmil Qur’an dari Bu Nyai Munawwaroh, dari PP Nailussalam, Glagah Ombo, Magelang. (Fie)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

X