Ratusan Warga Flashmob Beksan Wanara di Nol Km, Bawa Pesan Pilkada Damai Berintegritas

Photo Author
- Minggu, 1 September 2024 | 10:55 WIB
Warga flashmob Beksan Wanara di nol kilometer Yogyakarta (Harminanto)
Warga flashmob Beksan Wanara di nol kilometer Yogyakarta (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Ratusan orang dari berbagai komunitas berkumpul di titik nol kilometer Yogyakarta, Minggu (1/9/2024) pagi. Mereka membawa pesan dukungan pada pilkada damai dan berintegritas yang tahapannya sudah dimulai.

Putra Jalu Pamungkas, salah satu perwakilan penari Beksan Wanara KHP Kridomardowo Kraton Yogyakarta mengatakan tarian tersebut pertama kali tercipta di Malioboro pada 2019 silam. Saat itu menurut Jalu ada ujicoba seni pedestrian dan KHP Kridomardowo Kraton Yogyakarta melakukan flashmob.

"Ini menjadi media komunikasi, dan disambut meriah masyarakat ditarikan di Jogja, luar Jawa juga luar Indonesia. Tarian ini bahkan dilakukan juga di Melbourne. Kami sangat antusias ikut di momen Youth Fun Action ini. Harapan kami di momen Pilkada 2024 bisa berjalan dengan damai, aman dan berintegritas," ungkapnya di sela aksi.

Herry Fahamsyah, Koordinator Wilayah Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) DIY, mengatakan acara tersebut merupaka kolaborasi dengan Polda DIY, di mana warga Jogja punya niat bersama mendeklarasikan pilkada damai berintegritas. Tercatat ada 200-an orang dari berbagai komunitas ikut dalam acara bertajuk Youth Fun Action.

"Kami siap berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya pilkada 2024 yang aman, damai, bersih dan berintegritas. Kami menegaskan anti polarisasi politik dan politik identitas. Kami juga tegas menolak politik uang dan politik hitam juga hoax. Tentu kami berharap pilkada berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin terbaik bagi masyarakat. Kami dari Jogja ingin menjaga demokrasi Indonesia," ungkap Herry.

Secara bersamaan, acara serupa dilaksanakan di empat titik lainnya di DIY yakni Stadion Sultan Agung Bantul, Alun-Alun Wates Kulon Progo, Lapangan Denggung Sleman dan Alun-Alun Gunungkidul. Acara dikemas berbeda-beda, melibatkan berbagai komunitas yang ada di tiap kabupaten/kota.

"Kami sengaja pilih ruang publik yang bisa dilihat dan diakses banyak orang agar pesan kami tersampaikan. Kami berharap aksi ini meluas dan masyarakat lebih aware," lanjutnya.

Inisiasi aksi nyata dengan dominasi anak-anak muda penting dilakukan menurut Herry, karena belajar dari pemilu lalu, di mana politik uang begitu masif. Ia bersama rekan meyakini, apabila politik uang diberantas maka sangat mungkin pilkada menghasilkan pemimpin yang baik.

"Kami belajar dari pemilu kemarin, politik uang bertebatan, kami ingin pilkada jauh dari politik uang. Baik bupati dan walikota harusnya berintegritas, beradu gagasan bukan gas-gasan. Ini harapan kami tercipta pilkada aman dan baik, seperti slogan Polda DIY, penak golek pangan," pungkasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X