Cerita Sarah Anwiska, Jadi 'Malaikat' Jembatan Nasabah dan Bank Jual Aset Properti

Photo Author
- Rabu, 2 Oktober 2024 | 14:17 WIB
Sarah Anwiska saat berdiskusi bersama tim (Harminanto)
Sarah Anwiska saat berdiskusi bersama tim (Harminanto)

Krjogja.com - SLEMAN - Sarah Anwiska, perempuan muda asal Yogyakarta baru saja meresmikan sebuah perusahaan berbasis IT yang diberinama Lumine Properti. Perusahaan tersebut menarik karena bergerak di bidang properti dan menjadi partner bank dalam mengelola aset nasabah.

Wiska, sapaan akrab Sarah Anwiska menceritakan ide awal dibuatnya Lumine Properti dimulai dari pengalamannya berkecimpung di dunia digital properti. Ia menemukan banyak potensi di Jogja khususnya yang terkait dengan aset jaminan nasabah pada bank.

"Saya kemudian punya ide membuat perusahaan sendiri, agen properti yang bergerak di digital. Kerjasama dengan bank baik itu BPR maupun konvensional untuk menjual aset. Kami punya hak eksklusif dari bank untuk menjualkan aset dari nasabah mereka yang dalam hal ini persoalannya sudah selesai," ungkapnya ketika berbincang, Rabu (2/10/2024).

Baca Juga: DPRD Sukoharjo dihadapkan tugas berat segera bahas APBD 2025

Jogja menurut Wiska punya potensi penjualan properti yang terus bergerak naik setiap tahun. Di sisi lain, aktivitas perbankan terkait kredit juga mengalami pertumbuhan.

"Kami membantu bank untuk menjual aset.
Kami pastikan ke bank, hanya terima aset yang sudah selesai. Bank punya banyak aset, mana yang sudah dilepas nasabah, sudah selesai. Kami punya bagian untuk kroscek dengan pemilik rumah, bank atau pihak yang berkaitan dengan aset tersebut. Kami sampaikan ke bank, misalnya harganya seharusnya segini, maka ada sisa untuk nasabah. Tapi terkait komunikasi detail kesepakatan, itu bank dan nasabah yang nanti menentukan sendiri. Sering nasabah bilang kami angel untuk mereka," lanjutnya.

Dalam memasarkan properti, Wiska bersama Lumine Properti memaksimalkan teknologi digital dengan platform jual beli daring. Ada beberapa paltform yang biasa digunakan untuk memaksimalkan penjualan.

Baca Juga: Inilah 27 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk hadapi Bahrain dan China, Hubner Ditinggal

"Kami punya data, kondisi Jogja yang kota wisata, pelajar dan pensiun. Banyak permintaan untuk properti di Jogja, bahkan sampai range usia kita tahu, kami analisa dari jenis, harga, area juga. Semakin ke sini, kami menemukan banyak hotel dan apartemen yang dijual meski tampak ramai dan full booked terus. Paling tidak dalam satu bulan, karena kami baru, bisa menjual 30 properti," tandasnya.

Saat ini perusahaan berbasis IT itu memulai pengelolaan dari Jogja. Tahun 2025, mereka akan mengembangkan sayap ke Solo dan Semarang karena memiliki potensi properti yang tumbuh. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X