Bawaslu DIY Monitoring Pilkada Serentak, Temukan Kasus TPS Kekurangan dan Kelebihan Surat Suara

Photo Author
- Rabu, 27 November 2024 | 19:30 WIB
 Bawaslu DIY saat sampaikan pernyataan pada media. (Harminanto)
Bawaslu DIY saat sampaikan pernyataan pada media. (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Bawaslu DIY melakukan monitoring dan pengawasan jalannya pilkada serentak di kabupaten/kota, Rabu (27/11/2024). Hasilnya ditemukan adanya kelebihan dan kekurangan surat suara di beberapa kabupaten DIY juga rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan.

Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib, mengatakan secara umum jalannya pilkada lancar di lima kabupaten/kota DIY. Namun ada beberapa hal kekurangan penyelenggaraan seperti kelebihan dan kekurangan surat suara.

"Kami sudah wanti-wanti KPU untuk antisipasi jumlah surat suara dan telah dihitung berkali-kali oleh KPU. Meski akhirnya bisa diselesaikan. Hari ini ada DPD yang keempatnya turun ke lapangan, memantau bersama kami di lapangan," ungkap Najib pada wartawan.

Baca Juga: Hasto Wawan Unggul Realcount BSPD PDI Perjuangan, Begini Hal yang Disampaikan

Kelebihan dan kekurangan surat suara terjadi di wilayah Gunungkidul dan Bantul. Namun begitu seluruhnya bisa diselesaikan dan tidak mengganggu proses pencoblosan masyarakat.

"Ketika ada kekurangan surat suara kemudian dicover dari TPS lain yang lebih. Kelebihan dan kekurangan tidak mengganggu pemilihan, semua terselesaikan dengan baik," sambungnya.

Sementara, Kepala Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu DIY, Ummi Illiyana, menambahkan Di Gunungkidul ada 59 kecamatan yang mengalami kelebihan dan kekurangan surat suara, tercatat ada 39 yang kelebihan dan 20 kekurangan. Di Bantul juga ada di Piyungan misalnya ada kekurangan 100 dan di Sewon kelebihan lebih dari 100 surat suara.

Baca Juga: Kata Manajer PSS Soal Hokky Caraka Gabung Timnas Lagi

"Sudah ditindaklanjuti KPU Gunungkidul dan Bantul. Di Kulon Progo, tidak ada kendala berarti. Di Sleman kami monitoring di Tridadi Sleman, Godean, tidak ada masalah dan kendala, begitu juga Kota Yogyakarta," sambungnya.

Terkait rendahnya partisipasi masyarakat dalam pilkada, Ummi menyampaikan bahwa Bawaslu telah menyampaikan prediksi. Penyebabnya karena pengurangan TPS yang mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan pemilu presiden dan legislatif lalu.

"Partisipasi rendah, kita sudah prediksi sebelumnya, salah satu faktornya pengurangan drastis jumlah TPS, sekitar 50 persen dibandingkan pemilu lalu. Dengan jarak yang relatif jauh ini berdampak pada partisipasi masyarakat yang berkurang," pungkasnya. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X