Ratusan Pelajar SMA/SMK di Jogja 'Plogging' Olahraga Sambil Kumpulkan Sampah di JCWF

Photo Author
- Sabtu, 30 November 2024 | 19:10 WIB
  Peserta plogging antusias menimbang sampah yang didapatkan (Harminanto)
Peserta plogging antusias menimbang sampah yang didapatkan (Harminanto)


Krjogja.com - YOGYA - Ratusan anak muda dari SMA/SMK di DIY berkumpul di lapangan Widorokandang SMA Negeri 3 Yogyakarta, Sabtu (30/11/2024) sore. Di tengah rintik hujan di Kota Yogyakarta mereka bergerak, berolahraga sambil memungut sampah atau yang sering disebut plogging dalam agenda Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) 2024.

JCWF 2024 mengusung tema Selarasing Urip, Sangkan Paraning Dumadi, Hamemayu Hayuning Bawono, Manunggaling Kawulo Gusti. Sepanjang November ini, berbagai agenda acara dilaksanakan dengan rangkaian terakhir di Kota Yogyakarta, yakni plogging dan Laku Lampah Mubeng Jeron Benteng pada malam harinya.

Kegiatan plogging berkolaborasi dengan Rekosistem, Dispar Kota Yogyakarta, serta Kemenpora. Kurang lebih 400 peserta dari kalangan pelajar SMA dan SMK di Yogyakarta ikut serta bersemangat meski cuaca Kota Yogyakarta hujan.

GKR Bendara, Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY yang juga Ketua Penyelenggara JCWF mengatakan para peserta diajak berolahraga lari sejauh 1,3 kilometer di sekitar Lapangan Widorokandang sambil mengambil sampah yang ditemukan. Nantinya sampah akan ditimbang dan dihitung siapa peserta yang mendapatkan sampah terberat.

"Ini menanamkan kepedulian kalau kita mau hidup sehat ya harus peduli dengan sampah kita. Anak-anak muda dilibatkan karena mereka aktif dan harapannya bisa menularkan kebiasaan baik di rumah dan lingkungan sekitar. Sampah ini nantinya akan dikelola Rekosistem. Kami terus mengkampanyekan dan tahun depan mungkin dengan konsep berbeda lagi," ungkap Bendara.

Menarik, setelah dihitung peserta berhasil mengumpulkan lebih dari 900 kilogram sampah. Hasil tersebut lantas dikelola oleh Rekosistem untuk didaur ulang dan diselesaikan.

DIY sendiri menjadi salah satu destinasi prioritas wellness tourism oleh Kemenparekraf RI, selain Kota Surakarta dan Provinsi Bali. Jogja Cultural Wellness Tourism Festival 2024, ingin lebih mengenalkan secara nasional apa yang membedakan aktivitas dan keunggulan wellness tourism di Jogja dengan dua daerah prioritas lainnya.

"Kami ingin mengangkat bahwa budaya wellness kami berakar dari budaya Jawa atau budaya Kasultanan Yogyakarta yang sudah mengakar berawal dari Perjanjian Jatisari pada tahun 1755. Perjanjian ini menentukan dasar kebudayaan bagi kedua kerajaan yang telah terbagi lebih dulu dalam Perjanjian Giyanti, yakni Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Perjanjian Jatisari membagi budaya Kesultanan Mataram, dalam hal ini adalah tata cara berpakaian, adat istiadat, bahasa, gamelan, tari-tarian, dan lain-lain. Kasultanan Yogyakarta memilih untuk tetap mempertahankan budaya yang sudah ada sejak masa Kesultanan Mataram, sedangkan Kasunanan Surakarta Hadiningrat memilih untuk mengembangkan budaya baru, namun tetap berdasarkan budaya Mataram," tandas Bendara.

JCWF 2024 dimulai di Kabupaten Kulon Progo dengan acara Ngrowot dan Sunset Yoga pada hari Sabtu, 2 November 2024. Di Kabupaten Gunungkidul, JCWF 2024 dimeriahkan dengan CSR Penanaman Pohon di Dusun Wota Wati sebagai salah satu lokasi unik yang memiliki waktu siang hari lebih pendek bersama Soimah (budayawan).

JCWF kemudian bergeser ke Kabupaten Sleman, tempatnya di Nawang Jagad dengan
agenda Moonlight Meditation bersama Dr. Hastho Bramantyo dan dr. Herin sebagai fasilitator. Di minggu kelima, JCWF hadir dengan sebuah Pengalaman yang Membumi  One Day Class Farm to Table di Bumi Langit bersama Helianti Hilman selaku Founder Javara dan Seniman Pangan.

Pada malamnya, laku lampah mubeng benteng berlangsung mulai pukul 19.00-22.00 WIB di mulai dari Museum Wahanarata. Peserta melakoni sebuah perjalanan meditasi berjalan di tengah kekayaan budaya dan sejarah menghubungkan tubuh, pikiran,  dan warisan budaya Jogja.

Laku Lampah Mubeng Jeron Benteng (walking meditation) merupakan serangkaian acara wellness di JCWF yang berkolaborasi dengan Pokdarwis Patehan. Kurang lebih 100 peserta mendapatkan eksperience tersebut. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X