Insinyur Miliki Peran Kembangkan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal

Photo Author
- Jumat, 6 Desember 2024 | 07:05 WIB
Sri Sultan HB X dalam acara Kongres Persatuan Insinyur Indonesia XXIII di Hotel Royal Ambarrukmo Kamis (5/12).
Sri Sultan HB X dalam acara Kongres Persatuan Insinyur Indonesia XXIII di Hotel Royal Ambarrukmo Kamis (5/12).


KRjogja.com - YOGYA - Insinyur, sudah seharusnya menempatkan teknologi dalam kepemihakan pada pemberdayaan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai wujud pengabdian sosial, para insinyur juga dapat berperan dalam upaya meningkatkan pengembangan teknologi yang bertumpu pada potensi dan kearifan lokal.

"Apabila berbicara pengembangan teknologi berbasis kearifan lokal, setidaknya harus memahami konteks dasar budaya, yaitu cipta, rasa, karsa, untuk berkarya. Falsafah cipta, rasa, dan karsa adalah warisan luhur yang meresapi kehidupan manusia. Ketiganya dikenal pula sebagai Tridaya atau tiga daya utama dalam diri setiap insan yang mencakup pikiran, hati, dan tekad semangat," kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Kongres Persatuan Insinyur Indonesia XXIII di Hotel Royal Ambarrukmo Kamis (5/12/2024).

Dalam kongres PII XXIII yang mengangkat tema ‘Mendorong Pengembangan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal’ tersebut dihadiri pula Kepala Otoritas IKN, Basuki Hadimuljono dan 1.300 insinyur se-Indonesia.

Baca Juga: Desa Wisata Purbayan Kotagede Jadi Contoh, BOB Ciptakan Pariwisata Berkualitas Berkelanjutan

Menurut Sultan, secara operasional, peran Insinyur dapat diklasifikasikan menjadi pembimbing, fasilitator, konsultan, motivator dan penghela pembangunan. Untuk itu, teknologi diharapkan dapat dijadikan wahana pemberdayaan, peningkatan kesejahteraan, keunggulan, serta kemandirian daerah dan bangsa, agar mampu bersaing di percaturan teknologi dan ekonomi global.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PII, Danis Hidayat Sumadilaga menyatakan, kongres tersebut diadakan untuk mengingatkan seluruh insinyur Indonesia agar mau terus menggali potensi lokal guna memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuannya di bidang keinsinyuran. Karena insinyur juga turut berperan dalam pengembangan peradaban Indonesia melalui kontribusi di berbagai bidang dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

"Peran insinyur dalam pembangunan nasional telah melibatkan berbagai disiplin ilmu keteknikan di bidang engineering. Adanya pemerintahan yang baru, membuat para insinyur bisa berperan juga dalam Asta Cita, mewujudkan swasembada pangan, energi, air, ekonomi hijau, ekonomi biru guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri," imbuhnya.

Baca Juga: Pertamina Terapkan Harga Khusus Avtur Agar Berpengaruh Pada Harga Tiket Pesawat Selama Nataru di 19 Bandara

Menurut Danis, PII sebagai wadah para insinyur telah lahir sejak tahun 1952. Secara prinsip, PII mendorong para para anggotanya menjadi Insinyur yang handal dan profesional. Untuk itu para insinyur Indonesia diharuskan mampu meningkatkan nilai tambah, daya guna, dan hasil gunanya.

"Para insinyur Indonesia harus mampu mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan,"ujarnya. (Ria)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X