Jutaan Wisatawan Berlibur di Jogja Momen Natal Tahun Baru, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Photo Author
- Rabu, 18 Desember 2024 | 15:35 WIB
Kawasan Malioboro selalu dikunjungi wisatawan menjadi salah satu daya tarik investasi di Jogja (Harminanto)
Kawasan Malioboro selalu dikunjungi wisatawan menjadi salah satu daya tarik investasi di Jogja (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Dinas Pariwisata DIY mencatat sekitar 1,7 juta wisatawan akan berkunjung ke Jogja pada momen Libur Natal dan Tahun Baru, dengan 300 lebih destinasi di dalamnya. Belum lagi 9,4 juta kendaraan akan datang dan melintas di wilayah DIY sepanjang momen libur panjang tersebut.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengingatkan pentingnya masyarakat memperhatikan cuaca dalam rencana berlibur ke Jogha. Salah satunya dengan mengunduh aplikasi Info BMKG yang memuat prakiraan cuaca real time.

"Kami berharap wisatawan juga taat aturan yang berlaku terkait potensi bencana. Larangan berenang, berada di bawah tebing. Ini harus diperhatikan betul karena berarti memang ada kerawanan bencana apabila ada aturan tertera," ungkap Eko pada wartawan, Rabu (18/12/2024).

Di sisi lain, Eko berharap pengelola wisata untuk menyadari betul potensi bencana di lokasinya dan melakukan upaya mitigasi yang baik. "Pengelola wisata juga harapannya siap, memastikan keamanan tempat wisata karena belum semua lokasi punya persepektif tangguh bencana," tambahnya.

Sementara, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, menyampaikan bahwa potensi hujan lebat yang bisa memicu bencara Hidrometeorologi masih akan terjadi pada momen akhir tahun. Ada beberapa faktor curah hujan tinggi di DIY yang telah diidentifikasi BMKG.

"Ada La Nina yang menjadikan wilayah kita basah, hujannya lebih banyak. Ada juga banyak uap air di barat bumi yang masuk belahan kita. Ada monsun Asia, Indian Ocean Dipole juga. Ada pengaruh juga dari Madden Julian Oscillation (MJO) kumpulan awan bergerak dari barat ke timur juga gelombang atmosfer," ungkapnya.

Warjono menyebut, DIY sudah memasuki musim penghujan didukung dengan Monsun Asia yang sudah aktif sehingga menambah suplai uap air di wiliyah DIY. MJO berada di fase 5 dan diprediksi menjauh menuju fase 7 dan 8 sehingga potensi hujan diwilayah Indonesia bagian barat kurang signifikan.

"Belokan angin terjadi di wilayah Jawa sehingga pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa termasuk DIY mengalami peningkatan. Ini juga yang membuat curah hujan kita cukup tinggi, sering hujan deras beberapa hari belakangan," pungkasnya. (Fxh)





FX Harminanto
08112813988
Sent from my iPhone

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X