KRJogja.com - YOGYA - Menandai perjalanannya yang ke – 43 tahun, Batik Margaria resmi melaunching koleksi terbarunya Dahayu Samasta. Acara ini berlangsung di Lotus Ballroom Artotel Suites Bianti pada Sabtu ( 21/12), dihadiri oleh para tamu undangan dan pelanggan setia Batik Margaria.
Batik Margaria didirikan oleh Herry Zudianto pada tahun 1981 di Malioboro dengan tujuan untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya Yogyakarta. Hingga kini Margaria memiliki 4 gerai yang tersebar di Yogyakarta dan Semarang.
Baca Juga: Hari Ibu, Menag Harap Kaum Perempuan Makin Berdaya
Selain untuk melestarikan batik, Margaria selalu berinovasi dengan menghadirkan koleksi yang fashionable dan kekinian sehingga batik bisa dipakai untuk segala generasi.
Dalam sambutannya Devie Fransica CEO Batik Innovation Margaria menyampaikan bahwa acara ini sebagai bentuk untuk melestarikan warisan budaya Indonesia yaitu Batik,”Kami tidak hanya mempertahankan keindahan tradisional namun juga berinovasi sesuai perkembangan jaman,”tuturnya.
Acara launching Samasta juga dimeriahkan oleh pertunjukan theatrical dance performance oleh Pragina Gong. Tarian ini menggambarkan perjalanan Margaria batik yang diwariskan turun temurun. Dengan perjuangan, inovasi, dan kecintaan terhadap warisan budaya Margaria Batik terus berkembang menjadi ikon batik Yogyakarta.
Baca Juga: IWAPI DPD DIY Rayakan Hari Ibu
Adapula peragaan busana koleksi terbaru Margaria Batik bertemakan Samasta, dan pemberian penghargaan kepada pelanggan setia dengan 3 kategori yaitu top spender, most customer loyal, dan best new customer.
Devie juga menambahkan,”Komitmen kita menyajikan batik yang tidak hanya mempertahankan tradisi tetapi juga menambah sentuhan inovasi yang mengikuti perkembangan jaman. Kita harus berinovasi agar batik terus dilestarikan, dipertahankan dengan model – model yang lebih fashionable dan kekinian sehingga batik tidak hanya dipakai di acara resmi tetapi batik juga bisa dipakai sebagai outfit sehari–hari,” jelasnya.
Dalam satu tahun Margaria mengeluarkan 8 koleksi terbaru yang terencana, koleksi ini dikeluarkan setiap 3 bulan sekali. Tetapi adapula yang tidak terencana, seperti tahun ini Margaria diajak berkolaborasi dengan desainer Korea.
“kita memadukan antara tradisional Indonesia dengan tradisional korea yaitu hanbok yaitu busana berbahan batik, dan menggunakan desain hanbok Korea ,tahun ini kita juga ke Belanda dan Paris memenuhi undangan dari KJRI dan KBRI dan kita membikinkan produk untuk mereka,” tutup Devie. (*)