Bawa Puluhan Gerobak Sapi, Korban Malioboro City Sapu Halaman Kepatihan, Ini Maksudnya

Photo Author
- Senin, 23 Desember 2024 | 14:55 WIB
Peserta aksi menyapu sampah di halaman Kepatihan Yogyakarta (Ist)
Peserta aksi menyapu sampah di halaman Kepatihan Yogyakarta (Ist)



Krjogja.com - YOGYA - Puluhan gerobak sapi menggelar pawai aksi dari Tugu Pal Putih menuju Kantor Gubernur DIY Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (23/12/2024). Mereka menggelar pawai budaya untuk meminta Gubernur DIY, Sultan HB X membantu para korban mafia pengembang yang tergabung dalam Perhimpunan Pemilik Penghuni Satuan Rumah Susun (P3-SRS) Apartemen Malioboro City Regency.

Pawai gerobak sapi dimulai pukul 10.00 WIB menyusuri jalanan di pusat kota Yogyakarta melalui kawasan Malioboro. Aksi Gerobak Sapi yang digelar dengan pawai budaya dan panggung huburan rakyat ini menuntut agar para korban segera mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) serta dipermudah perijinan SHM SRS Apartemen Malioboro City.

Baca Juga: Obyek Wisata D’les Indah Sambut Liburan Nataru dengan Pesona Baru

Didepan iring-iringan gerobag sapi, tampak sebuah truk trailer yang menampilkan panggung hiburan rakyat dihiasi berbagai poster dan spanduk berisi tuntutan massa aksi. Sesampainya di kantor Gubernur DIY, massa kemudian menggelar berbagai orasi yang garis besarnya mendesak agar kasus mafia tanah dengan pengembang PT Inti Hosmed bisa dituntaskan. 

Tak hanya itu, massa juga menggelar aksi teatrikal versih bersih mafia pengembang dengan aksi menyapu jalanan di depan gerbang pintu masuk Kantor Gubernur DIY denyan menggunakan sapu lidi. Aksi bersih-bersih dengan menyapu jalanan di depan Kantor Gubernur DIY merupakan simbol agar Sultan HB X  bersih bersih Pemkab Sleman dan membantu para korban.

Baca Juga: Guntur Setyo Apresiasi dan Dukung Kegiatan Pelajar Mahasiswa Kalimantan Tengah di Yogyakarta

"Aksi juga mendesak agar Polda DIY memberantas kasus praktek mafia property, mafia pengembang dan mafia tanah di Sleman, yang sudah merusak iklim invetasi," seru orator aksi yang juga Kordinator P3SRS Maliobiro City, Edi Hardiyanto.

Edi juga meyampaikan kirab budaya Gerobak Sapi adalah simbol perjuangan rakyat. Para korban juga meminta Pemerintah Prabowo Gibran, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Polda DIY, Bupati Sleman serta instansi terkait dan jajarannya agar membantu para korban bisa mendapatkan SLF.

"Aksi ini memang dilakukan dengan kirab budaya gerobak sapi. Bahkan para bajingan (pengendara gerobak) mengenakan pakaian adat Jawa. Ini simbol perjuangan kami selama ini yang sudah bertahun-tahun meminta hak yakni diterbitkan SLF, kemudian SHM-SRS. Kita adalah korban dari mafia pengembang, mohon dibantu," lanjutnya.

Sebelumnya, pada November lalu, para korban juga telah melaporkan kasus ini ke posko Pengaduan Lapor Mas Wapres di Jakarta. Para korban berharap SLF atau Sertifikan Laik Fungsi hingga persyaratan SHM SRS kepemilikan unit apartemen yang sudah mereka bayar lunas sejak 10 tahun lalu bisa dipermudah atas nama nasib dan hak rakyat kecil.

"Kami mendesak agar pihak terkait dalam hal ini DLH mempermudah perijinan karena konsumen telah membayar lunas ke pihak pengembang PT Inti Hosmed. Ini aksi budaya, juga memberi hiburan warga dengan menampilkan panggung seni hiburan rakyat," pungkas Edi. (Fxh)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

X