Krjogja.com - YOGYA - Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) DIY memperingati HUT ke-75, Sabtu (25/1/2025) malam dengan pagelaran Kethoprak bertajuk Sireping Pageblug.
Acara tersebut menjadi puncak peringatan yang mengambil tema besar Kepati Amarsudi Nggayuh Husada Ing Ngayogyakarta.
Kethoprak yang disutradarai Angger Sukisno ini dimainkan sejumlah seniman seperti Dalijo Angkring, Sugiman DN, Siphey Danuk, Tuwuh Bachroni hingga Sutowiyono. Cerita tersebut menyuguhkan bagaimana situasi ketika bencana atau wabah sirna dari kehidupan manusia.
Kepala BLKK DIY, Woro Umi Ratih mengatakan di usia 75 tahun, ia berharap BLKK DIY bisa memberikan layanan lebih banyak juga berinovasi menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Pelantikan Polisi Cilik SD Muh Prambanan, Pelopor Keselamatan Berlalu-lintas di Sekolah
Pada peringatan ulang tahun yang ke-75, BLKK DIY melakukan serangkaian kegiatan seperti temu pelanggan, paket pemeriksaan laboratorium hingga pemeriksaan kalibrasi tensi.
"Kami juga gelar webinar bertema Kupas Tuntas Kanker Serviks, senam bersama, donor darah, dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat sekitar. Antusiasme masyarakat ternyata sangat tinggi untuk ikut dalam kegiatan kami. Malam ini menjadi puncak, kami gelar pertunjukkan kethoprak," ungkap Woro di sela acara.
BLKK DIY memiliki misi untuk lebih dekat dengan masyarakat. Terlebih karena ketugasan mereka, dalam memantau penyakit yang terkait dengan lingkungan.
Baca Juga: Pertamina International Shipping Perkuat Peran Wanita di Industri Maritim
"Kami adalah unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan yang memiliki peran penting dalam pemeriksaan laboratorium. Banyak penyakit yang memerlukan diagnosis melalui pemeriksaan laboratorium. Selain itu, kami juga berperan dalam memantau penyakit yang berkaitan dengan lingkungan," tambahnya.
BLKK DIY berharap, bisa menjangkau lebih banyak lagi pelanggan, tidak hanya individu, tetapi juga institusi, seperti rumah sakit, hotel, pelaku usaha pariwisata dan industri makanan. Misalnya layanan kalibrasi yang selama ini banyak digunakan oleh rumah sakit, puskesmas, klinik kecantikan, hingga masyarakat umum.
"Misalnya, tensimeter dan oksimeter yang dimiliki masyarakat juga dapat dikalibrasi di tempat kami. Yang paling banyak berasal dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, terutama untuk kalibrasi alat-alat kesehatan. Selain itu, kami juga melayani pengelolaan limbah dari rumah sakit, hotel dan industri. Jadi, meskipun segmennya beragam, setiap segmen memiliki kebutuhan yang cukup seimbang," lanjut Woro. (*)