YOGYA, KRJogja.com – Jogja Police Watch (JPW) meminta kepolisian meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan Sahur On the Road (SOTR) selama Ramadan 2025 untuk mencegah aksi kekerasan jalanan atau ‘klitih’ yang kerap terjadi di Yogyakarta.
Kadiv Humas JPW, Baharuddin Kamba, menegaskan bahwa SOTR sebenarnya memiliki niat baik, yakni berbagi makanan sahur kepada warga yang membutuhkan. Namun, berdasarkan catatan JPW dari 2018 hingga 2024, kegiatan ini kerap menjadi pemicu aksi klitih yang menelan korban jiwa.
Rekam Jejak Klitih di Ramadan Tahun-Tahun Sebelumnya
- 2018: Dwi Ramadhani Herlangga, mahasiswa UGM, tewas dibacok celurit setelah membagikan makan sahur di Jalan C. Simanjuntak, Gondokusuman.
- 2021: Kevin Satrio Wicaksono, pelajar, luka parah setelah dilempar batako di dekat RSKIA, Kotagede.
- 2022: Daffa Adzin Albasith, pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tewas terkena sabetan gear motor di Jalan Gedongkuning, Kotagede saat membeli makan sahur.
- 2023: NH, seorang pelajar, mengalami luka-luka akibat klitih di Jalan Tentara Rakyat Mataram, Jetis.
- 2024: Sebanyak 12 kasus klitih terjadi di wilayah hukum Polda DIY sepanjang Ramadan.
JPW Minta Polisi Rutin Gelar Razia
Mengingat maraknya aksi klitih selama Ramadan, JPW mendesak kepolisian untuk melakukan razia rutin, termasuk mengawasi peredaran minuman keras (miras).
"Banyak pelaku klitih yang sebelumnya mengonsumsi miras sebelum melakukan aksinya. Oleh karena itu, razia miras juga penting untuk menekan angka kejahatan jalanan," tegas Kamba.
Selain itu, JPW juga meminta polisi meningkatkan patroli malam, terutama di jalur-jalur rawan, untuk memastikan keamanan masyarakat selama bulan puasa. (*-1)