KRJOGJA.com - SLEMAN - Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) menggelar Kongres ke-42 untuk memperkuat kolaborasi antar anggota serta menyatukan komitmen mendukung gereja dan masyarakat. Memastikan Perguruan Tinggi Katolik (PTK) di Indonesia semakin relevan menghadapi tantangan zaman.
"Pendidikan tinggi Katolik tidak hanya harus bertahan, tetapi juga berkembang sebagai kekuatan transformatif bagi bangsa," tegas Ketua APT Prof Dr BS Kusbiantoro dalam pers conference, Kamis (6/3) sore sesaat sebelum pembukaan Kongres APTIK di Gedung Pusat Kampus 2 Universitas Sanata Dharma (USD) Jalan Gejayan CC Depok, Sleman.
Didampingi Sekretaris APTIK Drs Kasdin Sihotang MHum dan Rektor USD Rm Albertus Bagus Laksana SJ SS PhD, Kusbiantoro menegaskan Kongres yang diikuti 24 Anggota APTIK digelar 6-8 Maret 2024 ini menjadi momentum APTIK terus berkembang, memberikan dampak nyata.
Baca Juga: Insentif Ramadan Buat Pemudik, Tol Trans Jawa hingga Sumatera Diskon 20%
"Dengan sinergi dan komitmen bersama, PTK dapat terus menjadi pusat pembelajaran yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki misi sosial yang kuat," tandasnya.
Sedang Rm Bagus menyebutkan, USD selaku tuan rumah Kongres APTIK ke-42 yang mengusung tiga gagasan utama, yaitu memperkuat relevansi, meneguhkan kolaborasi, dan menyatukan komitmen. Diharapkan menghasilkan kebijakan strategis yang memperkuat posisi PTK.
"PTK harus mampu beradaptasi agar tetap bermakna dan berdaya saing. Mendorong sinergi antar institusi untuk menghadapi tantangan bersama, dengan komitmen tetap setia pada jati diri dan misinya, yaitu membentuk manusia secara utuh, cakap secara intelektual, berkarakter, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi," tegas Rektor USD. (Vin)
