Data Pertumbuhan Ekonomi Jadi Tolok Ukur Ketahanan Ekonomi

Photo Author
- Selasa, 18 Maret 2025 | 14:52 WIB
Suasana pertemuan Pokja Ketahanan Ekonomi 2025 Badan Kesbangpol DIY. (Istimewa)
Suasana pertemuan Pokja Ketahanan Ekonomi 2025 Badan Kesbangpol DIY. (Istimewa)

KRjogja.com - YOGYA - Capaian pertumbuhan ekonomi bisa menjadi tolok ukur atau bahan analisis penting untuk menilai ketahanan ekonomi suatu negara maupun wilayah salah satunya provinsi. Sebab pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan menunjukkan kemampuan ekonomi untuk menghadapi tantangan dan menjaga kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Statistisi Ahli Utama Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sentot B. Widoyono dalam pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Ketahanan Ekonomi 2025 di Kantor Badan Kesbangpol DIY pada Selasa (11/3/2025) lalu Ketahanan ekonomi ini merujuk kepada kemampuan suatu negara ataupun wilayah atau sistem untuk mempertahankan kestabilan ekonomi dan mengatasi berbagai risiko atau guncangan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Mau Membayar Zakat Fitrah Secara Online, Bagaimana Hukumnya?

"Data pertumbuhan ekonomi DIY bisa dijadikan bahan analisis ketahanan ekonomi nantinya. Unsur-unsur ketahanan ekonomi meliputi stabilitas makroekonomi, keberlanjutan sumberdaya, diversifikasi ekonomi, dan adaptasi terhadap perubahan global termasuk TIK," kata Sentot.

Sentot menyebut dimensi ketahanan ekonomi memiliki aspek-aspek yang memengaruhi kekuatan dan ketahanan ekonomi suatu negara atau wilayah atau sistem dalam menghadapi tantangan domestik dan global. Berdasarkan data BPD DIY, pertumbuhan ekonomi DIY 2024 menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa, dengan pertumbuhan sebesar 5,03 persen (c-to-c).

Baca Juga: PSIM Belajar Kelola Tim ke Bali United, Dapat Rekomendasi Pakai I Wayan Dipta Jika Lolos AFC

"Adapun tantangan ketahanan ekonomi di DIY antara lain jendela peluang bonus demografi tertutup pada 2033, provinsi population ageing tertinggi. Kemudian kemiskinan dan ketimpangan tinggi, distribusi pendapatan atau pengeluaran antar penduduk tinggi serta ekonomi antar Kabupaten/Kota belum seimbang," ungkapnya.

Sedangkan peluang atau potensi ketahanan ekonomi DIY dipaparkan Sentot berupa masa puncak bonus demografi, IPM sangat tinggi akibat komponen Pendidikan dan Hidup. Selanjutnya pertumbuhan ekonomi DIY pada 2024 merupakan tercepat di Jawa serta dominasi industri UMKM dan Ekonomi kreatif. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X