Ditengah Dinamika, Ekonomi DIY Optimis Tumbuh

Photo Author
- Minggu, 23 Maret 2025 | 08:13 WIB
(dari kiri ke kanan: Tri Saktiyana, Eko Yunianto, A. Gunadi Brata, Tim Apriyanto, Bobby Ardiyanto SA, Ibrahim)
(dari kiri ke kanan: Tri Saktiyana, Eko Yunianto, A. Gunadi Brata, Tim Apriyanto, Bobby Ardiyanto SA, Ibrahim)

KRjogja.com - YOGYA - Kondisi ketidakpastian perekonomian global berpengaruh terhadap perekonomian nasional dan DIY. Yang menggembirakan kondisi perekonomian DIY pada Triwulan IV/2024 tumbuh paling tinggi se Jawa. Sempat mmengalami deflasi, namun Februari 2025, inflasi terkendali.

"Outlook: ekonomi DIY tetap kuat. didukung konsumsi masyarakat tetap kuat, permintaan ekspor relatif tinggi dan interkoneksi antarwilayah (Joglosemar)," papar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim Jumat (21/3/2025) jelang Buka Bersama di Dil Rani Resto Jl Komplek Kolombo No 50, Yogyakarta

Selaku host dalam Diskusi Putaran ke-3 d "Ngobrol Ramadhan & Bukber" yang dihelat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Yogyakarta, Ibrahim menjadi pemantik materi dengan Topik Obrolan: "Ramadhanomics & Outlook Pertumbuhan Ekonomi DIY 2025". Diskusi berlangsung segar dengan moderator Wapemred KR Ronny S Viko yang juga Humas ISEI Yogyakarta.

Baca Juga: Kecelakaan Bus di Jeddah, 6 WNI Jemaah Umrah Meninggal Dunia

"Faktor penghambat ekonomi DIY biaya bahan baku dan energi tinggi, daya saing investasi belum optimal dan potensi kenaikan harga karena ketidakpastian global. Rekomendasi diperlukan harmonisasi program pengembangan UMKM, mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan, diversifikasi produk ekspor dan promosi pariwisata DIY," papar Ibrahim

Materi yang disampaikan disambut optimis Kepala Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) DIY Eko Yunianto. "Sektor keuangan di DIY 2025 tumbuh positif dan stabilitas sektor keuangan tetap stabil dengan profil risiko yang terjaga. Tercernin dari ektor perbankan sampai Januari 2025, asset tumbuh 4,34% yoy, kredit tumbuh 7,70 persen yoy dan DPK tumbuh 3,77 persen yoy, dengan LDR tercatat sebesar 68,15 persen," paparnya

Disebutkan Kredit Perusahaan Pembiayaan sampai Desember 2024, tumbuh 14,92 persen yoy dan Fintech P2P Lending/Pinjaman Daring tumbuh 35,08 persen. Sedang Single investor identification (SID) saham hingga posisi Desember 2024 tumbuh 19,35 persen year over year (yoy). "SID Reksadana tumbuh 12,28.persen yoy dan SID Surat Berharga Negara tumbuh 22,59.persen yoy, dengan nilai transaksi saham mengalami pertumbuhan sebesar 55,05.persen yoy," paparnya

Sedang Guru Besar FBE UAJY yang juga Pengurus Pusat PP ISEI Prof. A. Gunadi Brata, Ph.D.menyatakan berdasar struktur ekonomi PDRB 2024, kontribusi sektor pendidikan dan pariwisata (dan yang terkait), sangat tinggi, lebih dari 44 persen (terdiri dari jasa pendidikan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Transportasi dan Pergudangan).

Baca Juga: Bahlil Minta Cek Kualitas BBM Tiap 3 Bulan Sekali

"Di luar sektor-sektor tersebut yang potensial u dikembangkan lebih jauh adalah Informasi dan Komunikasi, Industri Pengolahan, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, (4) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Sektor-sektor ini memiliki kontribusi lebih dari 38 persen," paparnya.

Pengembangan sektor-sektor alternatif tersebut membutuhkan langkah yang outward looking, dengan melihat pasar di luar DIY sebagai tujuan.

"Sebagai contoh, sektor jasa kesehatan dapat dinilai prospektif karena DIY bukan hanya memiliki fasilitas fisik rumah sakit tetapi juga didukung ketersediaan SDM kesehatan yang tetap harus diakui sebagian besar terkait dengan sektor pendidikan. DIY bisa dipersiapkan menjadi salah satu tujuan penduduk dari luar DIY untuk pemeriksaan/ perawatan medis," ujarnya

Juga kegiatan ekonomi kreatif baik kerajinan maupun digital kreatif. "Pasar luar DIY harus menjadi prioritas sebagai tujuan dari produk-produk yang dihasilkan oleh sektor-sektor kreatif tersebut. Pendidikan rata-rata yang baik, penduduk DIY sangat mungkin untuk tertarii mengonsumsi produk-produk pertanian yang sehat, atau lebih bebas dari pestisida. Tantangan terbesar harga produk cenderung premium karena pasarnya relatif sempit. Ekspansi pasar akan dapat membantu membuat harga tidak harus selalu premium," tegasnya.

Sementatak Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda DIY, Tri Saktiyana memaparkan Perekonomian DIY 2024 tumbuh 5,03 persen., menyamai tingkat nasional yang juga di angka 5,03 persen. Capaian DIY tertinggi di Pulau Jawa. "Meski demikian, perekonomian DIY 2025 masih akan menghadapi tantangan terutama karena pengaruh kondisi eksternal seperti masih adanya ketidakpastian perekonomian global dan nasional," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X