Ditengah Dinamika, Ekonomi DIY Optimis Tumbuh

Photo Author
- Minggu, 23 Maret 2025 | 08:13 WIB
(dari kiri ke kanan: Tri Saktiyana, Eko Yunianto, A. Gunadi Brata, Tim Apriyanto, Bobby Ardiyanto SA, Ibrahim)
(dari kiri ke kanan: Tri Saktiyana, Eko Yunianto, A. Gunadi Brata, Tim Apriyanto, Bobby Ardiyanto SA, Ibrahim)

Baca Juga: Rejeki Anak Sholehah, Warga Yogya Ini Menangkan Hadiah Utama JLC Lucky Draw 2024

Saktiyana menyontohkan, ekspor DIY yang sebagian besar bermitra dengan Amerika Serikat tentu akan terdampak dengan kebijakan pemerintahan baru Donald Trump. Dari sisi domestik, perekonomian DIY akan terpengaruh dengan adanya pengetatan kebijakan fiscal pemerintah. "Penurunan konsumsi pemerintah, serta penurunan kegiatan MICE dan perjalanan akan berdampak pada perekonomian DIY," jelasnya.

Menurut Saktiyana peluang DIY adalah dengan mendorong pertumbuhan pada sektor-sektor unggulan. DIY memiliki corak perekonomian yang beragam. Baik sektor primer, sekunder dan tersier memiliki peran dalam perekonomian. "Maka, kontraksi pada suatu sector harapannya dapat dikompensasi oleh penumbuhan sector lainnya," jelasnya.

Strategi yang dilakukan diantaranya dalam jangka pendek mendorong geliat konsumsi local sebagai sarana pendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam ruang fiskal yang terbatas, perlu adanya peningkatan kualitas konsumsi agar berpihak pada barang lokal, tetap menjaga kestabilan Harga, dan tetap menjaga iklim usaha yang kondusif dan sehat, serta menjaga kepercayaan rakyat.

"Sementara dalam jangka menengah mendorong pertumbuhan dari sumber-sumber baru seperti ekonomi digital, ekonomi biru, ekonomi kreatif, ekskspansi ke pasar-pasar baru baik di dalam negeri maupun luar negeri," paparnya.

Baca Juga: MAN 1 Yogyakarta Segera Wujudkan Kelas Internasional, Rapat Komite Bahas Langkah Strategis

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardiyanto SA.menyatakan pariwisata sebagai salah satu 'engine ekonomi' DIY memiliki kontribusi yang dominan terhadap pertumbuhan ekonomi DIY. Namun starting pemerintahan baru mulai Oktober 2024 hingga semester pertama 2025 dengan kebijakan Inpres No 1/2025 yang membatasi (efisiensi) government dalam melakukan kunjungan dan kegiatan MICE serta pelarangan kegiatan study tour oleh daerah-daerah yang merupakan 'kantong' pasar wisata DIY.

"Menjadikan kontribusi pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi DIY sangat tidak sesuai harapan dan sangat terpengaruh kebijakan tersebut. Dari 100 persen kegiatan MICE,, 60 persen dominasi MICE oleh goverment. Dari 100.persen kegiatan wisatawan domestik, 40 persen dominasi study tour," paparnya.

Menurut Bobby penurunan kunjungan wisatawan bisa menjadi momentum untuk DIY lebih resilience menghadapi dinamika pariwisata dengan memperluas market share yang belum tergarap dengan baik, seperti insentive, sport tourism, wellness, deep eksperience & product Quality Tourism yang meaningfullnes lainnya.

"Mengingat DIY wilayahnya tidak luas maka selected market yang memiliki value tinggi sudah seharusnya dilakukan sebagai salah satu engine ekonomi DIY," tandasnya.

Baca Juga: Ringankan Beban Warga Kurang Mampu, Hiswana Migas DIY Bagikan Paket Sembako

Lebih lanjut Tim Apriyanto dari APINDO DIY dan API DIY menyebutkan UMKM DIY sebagai Saka Guru dan Industri Pengolahan sebagai Penopang: Membangun Ekonomi Berkelanjutan. "Industri pengolahan atau manufaktur di DIY memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Meskipun DIY lebih dikenal sebagai pusat pendidikan, pariwisata, dan ekonomi kreatif, sektor manufaktur tetap memainkan peran penting, terutama dalam industri kecil dan menengah (IKM)," jelasnya.

Disebutkan 2024, industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 11,83 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY. Selain itu, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum menyumbang 10,59 persen, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi 9,92 persen. "Secara keseluruhan, PDRB DIY atas dasar harga berlaku mencapai Rp193,51 triliun pada tahun 2024," paparnya.(Vin)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X