Sultan Kukuhkan Pengurus Paguyuban Lurah dan Pamong Nayantaka, Pesankan Hal Ini

Photo Author
- Senin, 24 Maret 2025 | 13:30 WIB
Foto bersama Sultan dan Nayantaka.
Foto bersama Sultan dan Nayantaka.


Krjogja.com - YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, mengukuhkan pengurus Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan DIY Nayantaka masa bakti 2025-2028, di Bangsal Kepatihan, Senin (24/3/2025). Sultan berpesan pada para lurah dan pamong untuk mendedikasikan diri pada pengabdian masyarakat.

Sultan menegaskan bahwa keberadaan Nayantaka harus lebih dari sekedar organisasi. Nayantaka diharapkan menjadi sebuah cermin nilai kehidupan dalam masyarakat.

“Nilai tersebut menurutnya adalah Kerta Winengku Among-Praja yang mengedepankan pengabdian sebagai dasar kesejahteraan sejati. Para pamong dapat menyatukan tugas dengan pengabdian, sehingga rakyat merasa didampingi, didengarkan dan dilindungi. Menjadi pamong bukan hanya tentang menjalankan tugas, tetapi juga tentang menyatu dalam laku, menjadi pemimpin yang memayungi, bukan menjulang,” ungkap Sultan.

Baca Juga: PSIM Jadikan Opsi Kandang Liga 1, Bupati Bantul Ungkap Sedang Asasment SSA

Sultan meminta Nayantaka bisa meneladan sosok Ki Semar dalam dunia pewayangan, yang meski sederhana namun menjadi simbol kepemimpinan sejati melalui welas asih dan pengabdian tanpa pamrih. Sosok Semar sendiri merupakan inspirasi Nayantaka, yang sekaligus juga nama lain Semar itu sendiri.

“Nayantaka harus bisa merangkul beberapa kelompok seperti Semar, Tungguljati, Bodronoyo, dan Suryondadari. Ini harus menjadi momentum penting untuk menjaga kekompakan dan menegaskan transformasi paradigma kepemimpinan dari pangreh praja menjadi pamong praja,” lanjut Sultan.

Sultan menekankan dalam konteks penguatan kalurahan, filosofi ini penting untuk membangun sistem pemerintahan desa yang adaptif namun tetap diterapkan pada nilai-nilai tradisional. Menurut Sultan, Nayantaka harus menjadi ruang untuk aktualisasi nilai kepamongprajaan yang mengedepankan keselarasan antara ketaatan pada regulasi dan keluwesan dalam memahami realitas sosial di masyarakat.

Baca Juga: Mulai Masa Angkutan Lebaran, KAI Daop 6 Yogyakarta Prediksi Puncak Mudik 28 Maret dan Arus Balik 6 April

Nayantaka diharapkan menjadi sumber energi positif dalam pelayanan publik, dengan para pamong berperan sebagai pelayan sejati yang tidak hanya mengendalikan, tetapi memberdayakan masyarakat. Hingga tahun 2024, telah terbentuk 355 Kalurahan Mandiri dari target 392 yang ditetapkan pada tahun 2027. Selain itu, Kalurahan Mandiri Budaya juga menunjukkan kemajuan dengan 40 dari target 45, sementara Kalurahan Swasembada telah melampaui target dengan 86 dari 72 yang direncanakan.

Di sisi lain Pemda DIY berencana menyiapkan regulasi yang lebih kuat untuk mempertegas posisi Nayantaka sebagai mitra strategis dalam Reformasi Kalurahan. Salah satunya melalui Peraturan Gubernur yang akan mengatur kolaborasi antara paguyuban dan Pemda DIY.

Sultan juga menyatakan Pemda DIY membuka ruang bagi kolaborasi penganggaran kolektif untuk mendukung pembiayaan kegiatan Nayantaka melalui sinergi lintas perangkat daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Prinsip dasar dari kolaborasi ini adalah kerja sinergis yang saling memperkuat, saling mendukung, dan tetap menjaga akuntabilitas publik. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X