KRjogja.com - Yogyakarta bukan cuma gudangnya seniman dan senyuman. Tapi juga tempat lahirnya banyak anak muda dengan prestasi edan. Salah satunya: Fahmi Reza Prasastio, pemuda lokal Kadipaten, Kraton, yang berhasil menyabet gelar Magister Computer Science bidang Artificial Intelligence (AI) dari UGM dalam waktu 1 tahun 7 bulan saja. Yep, bukan typo, cuma 19 bulan, gaes!
Reza, panggilannya, resmi diwisuda pada 23 April 2025 lalu dengan IPK 3,85—bukan hanya bikin bangga keluarga, tapi juga bikin kita yang sering skip kelas kuliah jadi merenung. Yang bikin tambah nendang, dari sekian mahasiswa Magister Kecerdasan Artifisial UGM, cuma dua yang lulus di periode ini. Dan Reza jadi yang tercepat.
Anak Muda Bukan Cuma Ngonten
Reza bukan cuma jago teori. Ia udah lama terjun ke lapangan teknologi. Sebelum kuliah S2, Reza udah sempat terlibat dalam pengembangan Big Data Inflasi DIY dan Big Data Ekonomi DIY, kerja bareng Bank Indonesia dan PSEKUIN UPN Veteran. Ini bukan sekadar proyek iseng, tapi infrastruktur data yang penting banget buat arah kebijakan ekonomi daerah.
Kalau kamu kira dia anak lab mulu, kamu salah. Reza juga aktif menulis jurnal ilmiah,
-
Sentiment Analysis of the Covid-19 Vaccine
-
Sentiment Analysis of Electric Vehicle Incentive
-
Multi Domain Sentiment Analysis on IKN
Baca Juga: Cegah Kecelakaan Fatal, Sekolah Sopir Truk dan Bus Wajib Didirikan
Dari AI ke Rempah Nusantara
Yang bikin salut, Reza juga punya misi budaya. Dia bikin sistem AI buat klasifikasi visual rempah asli Indonesia. Jadi, cukup foto satu jenis rempah, AI-nya bisa ngenalin sampai 30 jenis. Ini penting banget buat pelestarian kekayaan hayati kita yang sering terlupakan.
Inovasi ini bikin dia meraih Juara 2 Pemuda Pelopor Kota Yogyakarta 2025 di bidang Inovasi Teknologi. Dan yang bikin tambah respect, ia juga jalanin usaha sendiri lewat perusahaannya, CV. Gema Karsa Muda.
Panggung Lokal, Visi Global
Tanggal 22 April 2025 kemarin, Reza didapuk jadi pembicara pembuka dalam Seminar Peran AI untuk UMKM yang digelar DPC HIPPI Kota Yogyakarta di JEC. Ia berbagi tentang bagaimana teknologi, khususnya AI, bisa bantu pelaku usaha kecil di Jogja naik kelas.
“Saya ingin menjadi bagian dari generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tapi juga mampu menciptakan solusi nyata untuk berbagai permasalahan bangsa melalui riset, inovasi, dan kolaborasi,” kata Reza. Dan dari rekam jejaknya, itu bukan omong kosong.
Nah, buat kamu yang masih galau arah hidup, Reza jadi reminder bahwa anak muda bisa banget bikin perubahan. Nggak harus tunggu tua, nggak harus tunggu jadi pejabat. Teknologi bisa jadi alat perjuangan, bukan cuma pencapaian pribadi.
Fahmi Reza Prasastio bukan sekadar lulusan cepat. Dia contoh nyata bahwa anak muda Jogja, dan Indonesia, bisa bersaing di level tinggi, tetap membumi, dan tetap cinta Indonesia. (Rar)