Teknologi Buka Peluang Pekerja Fokus Inovasi

Photo Author
- Rabu, 14 Mei 2025 | 17:15 WIB
 Suasana kuliah umum dengan Wakil Rektor I Unisba Prf Harits Nu’man PhD  (istimewa)
Suasana kuliah umum dengan Wakil Rektor I Unisba Prf Harits Nu’man PhD (istimewa)


Krjogja.com - Yogya - Teknologi membuka peluang baru bagi pekerja untuk berfokus pada inovasi, kreativitas, dan pengambilan keputusan strategis. Strategi seperti reskilling dan upskilling tenaga kerja menjadi sangat penting agar manusia dapat beradaptasi dan berperan aktif dalam era baru industri ini.

Wakil Rektor I Universitas Islam Bandung Prof A Harits Nu’man PhD mengemukakan hal tersebut dalam kuliah umum di Progrram Magister Teknik Industri (MTI) FTI UII, kemarin. Kegiatan dibuka Kaprodi TI Program Magister FTI Winda Nur Cahyo PhD. Menurutnya peluang ini muncul karena berbeda dengan era sebelumnya, Industry 5.0 menekankan pendekatan human-centric, sustainability, dan resilience.

“Kolaborasi manusia dengan AI melalui collaborative robots (cobots), serta perhatian terhadap kesejahteraan pekerja dan dampak lingkungan, menjadi ciri utama pendekatan ini,” tandas Guru Besar Unisba tersebut.

Baca Juga: Dukung Spiritualitas Nasabah, Bank Muamalat Mudahkan Kurban via Muamalat DIN

Karenanya Harits Nu’man menyebut bila insinyur industri di masa depan dituntut tidak hanya untuk merancang sistem yang efisien, tetapi juga inklusif dan berorientasi sosial. Mengingat mereka memiliki peran vital dalam menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan dampak terhadap manusia dan lingkungan. “Visi ke depan jelas, otomatisasi bukanlah pengganti manusia, melainkan penguat peran manusia di era industri baru,” ujarnya.

Diakui bila dunia teknik industri tengah mengalami transformasi besar seiring dengan semakin masifnya integrasi teknologi canggih dalam proses produksi dan operasional. Dua teknologi kunci yang mendorong perubahan ini adalah Artificial Intelligence (AI) dan Sistem Otonom, yang telah merevolusi cara industri bekerja, menjadikan proses lebih cerdas, efisien, dan adaptif.

AI katanya memungkinkan sistem komputer meniru kemampuan kognitif manusia seperti pembelajaran dan pengambilan keputusan. “Sementara sistem otonom memungkinkan entitas bekerja secara mandiri tanpa intervensi manusia,” tandasnya.

Baca Juga: Kapolres Siap Pasang Badan Lindungi Investasi dari Premanisme

Dan sinergi antara keduanya disebut Harits Nu’man membawa dampak signifikan bagi sektor industri, khususnya dalam hal otomatisasi yang lebih canggih, peningkatan produktivitas, kualitas output, dan fleksibilitas operasional.

Diakui, dunia industri kini menghadapi tantangan global seperti permintaan konsumen yang semakin dinamis, kebutuhan efisiensi biaya dan operasional, serta tekanan dari kompetisi global. Menurutnya, AI dan sistem otonom menawarkan solusi melalui kemampuan analisis big data untuk prediksi dan pengambilan keputusan cepat, serta otomatisasi yang mampu mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia dan meningkatkan keselamatan kerja. (Fsy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

X