Gandeng Alissa Wahid di Perayaan Waisak, Satukan Langkah Refleksi Lintas Agama

Photo Author
- Senin, 16 Juni 2025 | 17:06 WIB
Acara Sanipata Waisak 2025  (Risbika Putri)
Acara Sanipata Waisak 2025 (Risbika Putri)

 

KRJOGJA.com - Sleman - Sebagai puncak acara peringatan Hari Raya Waisak 2025, Sanipata Waisak memiliki tujuan untuk memberikan dan mengajak berlaku positif kepada sekitar dan sesame. Acara Sanipata Waisak ini dibuka dengan pembacaan kitab suci Dhammapada, dan dimeriahkan oleh penampilan nyanyian dan tarian yang menggambarkan semangat kebersamaan, kebudayaan, dan kedamaian.

Selanjutnya sambutan dan laporan dari Henky Sampatti Huang selaku ketua panitia Ketua Panitia, yang menyampaikan bahwa perayaan Waisak kali ini diadakan untuk memberikan dampak positif bagi segala aspek kehidupan.

“Tiba akhirnya pada puncak acara Festival Waisak Jogja 2025, Setelah serangkaian kegiatan mulai dari tabur bunga, Yoga dan Meditasi, Bersih Pantai dan Tanam bakau, dan hari ini sebagai puncaknya dilaksanakan Sanipata Waisak. Serangkaian acara ini bertujuan untuk memberikan dampak positif baik bagi masyarakat sekitar, Lingkungan, Perekonomian dan Pariwisata. Saya sebagai ketua panitia dan juga sebagai seorang yang bergelut dalam bisnis dan tertarik pada tradisi dan budaya, saya sangat berharap Festival waisak ini bisa dijadikan agenda tahunan dan bisa menjadi daya Tarik untuk masyarakat berkunjung ke Jogjakarta. Semoga ” Ujar Henky Sampatti Huang selaku ketua panitia (15/5/25).

Baca Juga: Utang Luar Negeri April 2025 Mencapai 431,5 Miliar Dolar AS

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X yang diwakili oleh Faisol Muslim selaku Kepala Biro Kesra Sekretaris Daerah mewakili Gubernur memberikan sambutannya, dan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini sebagai simbol harmoni sosial dan spiritual di tengah masyarakat Yogyakarta. Usai memberikan sambutan, dilanjutkan dengan menerima kenang-kenangan dari panitia sebagai tanda terima kasih atas dukungan dan partisipasi aktif Pemerintah Daerah.

Kehadiran Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili oleh Biro Kesra Sekda DIY dalam acara ini turut memberikan kehormatan dan menjadi simbol penting atas toleransi, dukungan budaya dan spiritual yang dijunjung tinggi di Yogyakarta.

Pesan Waisak 2025 disampaikan oleh Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahāthera, yang mengajak seluruh umat untuk menumbuhkan welas asih, ketenangan batin, serta memperkuat praktik hidup damai dan selalu mengajak sesama untuk melakukan kegiatan positif kepada siapa saja di mana saja. Sanipata Waisak ini juga menghadirkan momen Refleksi dan Ucapan Waisak Lintas Agama sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Baca Juga: Dana Cekak, Manchester United Berburu Pemain dari Klub Degradasi

Tokoh-tokoh yang memberikan refleksi antara lain Alissa Wahid mewakili umat Muslim, Elga Sarapung mewakili umat Kristiani, I Nyoman Warta mewakili umat Hindu, JS Cucu Rohyana mewakili umat Konghucu, Romo Dr. Joko Lelono mewakili umat Katolik, dan Bambang Purnomo mewakili umat Sapta Darma.

“Perayaan Waisak 2025 ini akan menjadi awal untuk perayaan perayaan selanjutnya, saya harap apa yang kita lakukan selama rangkaian acara ini juga memberikan dampak positif serta semangat waisak dapat kita aplikasikan pada kehidupan sehari hari. Terakhir saya ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Waisak Semoga cahaya suci Waisak menerangi hati dan pikiran kita semua, membimbing pada jalan kebijaksanaan, cinta kasih, dan kedamaian sejati. Semoga semua makhluk berbahagia,” Pungkas Henkky.

Perayaan Waisak 2025 yang melakukan serangkaian acara yang diadakan yang diselenggarakan oleh Festival Waisak Jogja yang diketuai oleh Henky Sampatti Huang ini dihadiri tamu undangan yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kapolda DIY, Bupati Sleman, Kakanwil Kemenag DIY, Danrem DIY, Kejaksaan Tinggi Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta dan umat Buddha Yogyakarta.

Baca Juga: Dana Cekak, Manchester United Berburu Pemain dari Klub Degradasi

Diantaranya Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi DIY), Majelis Nichiren Sosyu Buddha Dhamma Indonesia (MNSBDI), Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Majelis Pandita Buddha Maitreya Indoensia (MAPANBHUMI) yang tergabung dalam organisasi Permabudhi DIY, Majelis Tri Dharma Sinar Sentosa, serta Majelis Guang Ji yang tergabung dalam Walubi DIY. (*3)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X