DPAD DIY Ajak Bermedia Digital dengan Kearifan Lokal

Photo Author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 21:30 WIB
Foto bersama usai pembukaan Lokakarya Literasi Digital Selasa (17/6) di Ruang Seminar, Gedung Grhatama Pustaka Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.
Foto bersama usai pembukaan Lokakarya Literasi Digital Selasa (17/6) di Ruang Seminar, Gedung Grhatama Pustaka Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.

KRjogja.com - YOGYA - Kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dengan kecanggihan teknologi telah mengubah cara kita mengakses dan berinteraksi dengan informasi. Tetapi emudahan ini juga membawa resiko jika tidak dibarengi pemahaman dan sikap bijak. Pengembangan konten literasi digital yang berbasis kearifan lokal menjadi salah satu penunjang peningkatan budaya baca dan literasi masyarakat.

"Perlu pemahaman konseptual dan praktikal mengenai literasi digital, serta mendiskusikan strategi penerapannya secara nyata di lingkungan masyarakat," tutur Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, Kurniawan SSos SE Akt MEc Dev, saat membuka Lokakarya Literasi Digital Selasa (17/6/2025) di Ruang Seminar, Gedung Grhatama Pustaka Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.

Dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Perpustakaan tahun 2025 lokakarya membawa tema “Beretika dan Aman di Era AI: Bijak Berselancar, Cerdas Bermedia”. Menghadirkan narasumber AM Baihaqi (Founder dan CEO BerDigital.com) dan Sony Adi Setyawan (Redaktur dan Koordinasi Liputan Surya Media), keduanya Relawan MAFINDO. Dipandu Moderator Andi Nada SPsi dan MC Dessyana Rahmawati.

Baca Juga: Jelang Liburan Sekolah, Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG di DIY Aman

"Apalagi peserta kegiatan ini adalah pemustaka atau pengguna perpustakaan yang tidak hanya menjadi pengguna informasi saja tetapi juga berpotensi sebagai penyebar nilai-nilai literasi positif di sekitarnya," ungkap Kurniawan di depan 50-an peserta dari kalangan mahasiswa, pelajar, guru, pendidik, masyarakat umum, organisasi, IKM.

Menurut Kurniawan yang terpenting workshop/lokakarya ini juga membahas bagaimana kearifan lokal dapat dijadikan sebagai dasar mengembangkan konten literasi yang lebih kontekstual dan mengakar pada budaya masyarakat. "Kearifan lokal mengajarkan kita sopan santun, saling menghormati serta bijak dalam menyampaikan informasi dapat.menjadi landasan penting dalam membentuk perilaku digital yang sehat dan beradab," tegasnya.

Kearifan lokal bukan hanya warisan budaya tapi juga jembatan penting dalam memperkuat identitas literasi bangsa. "Kami berharap, setelah kegiatan ini peserta dapat menjadi agen literasi digital yang tidak hanya cakap teknologi, tapi juga bijak dalam etika serta mampu menumbuhkan budaya baca yang lebih luas dan berkelanjutan," imbuhnya.

Baca Juga: Tanpa Pita Cukai Resmi, Bea Cukai Kudus Musnahkan Rokok Ilegal 10 Ton Senilai Rp 8,28 M

Diskusi berlangsung menarik dan disambut antusias peserta dengan pertanyaan-pertanyaan kritis. "Dalam bermain media sosial (medsos) dan media digital, untuk keamanan kita harus selalu melindungi identitas, hindari akses negatif gunakan pasword untuk keamanan data, pahami jejak digital, dan waspada," ucap Baihaqi.

Sedang Sony Adi menyebutkan Teknologi AI di era 2025 ini telah sampai ke tingkat pembuatan konten super realistik. Sulit dibedakan asli atau palsu. Teknologi A.I VEO 3 dari Gemini Google berhasil mengelabui mesin pendeteksi Fake Video terkini.

"Tibalah era kewaspadaan dan bahaya Video palsu menjadi ancaman paling besar, agar kita selalu up date dengan teknologi terbaru," tegasnya. (Vin)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X