KRJOGJA.com YOGYA -- Penyakit kanker bukanlah masalah pasien dan keluarganya saja, tetapi masalah bersama. Masalah pemerintah, lembaga sosial dan masyarakat semua.
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) sebagai lembaga sosial yang membantu pemerintah dalam penanggulangan kanker terus meningkatkan fasilitas untuk masyarakat.
"Peningkatnya jumlah pasien kanker anak memerlukan tempat singgah yang kapasitasnya lebih banyak dengan terus meningkatkan kualitas pelayanannya," ungkap Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Koordinator DIY, GKR Hemas saat Peresmian Rumah Singgah Pasien Kanker Anak (Sasana Marsudi Husada Unit Anak), Selasa (17/6) pagi di Jalan YKI Sendowo, RT 013 RW 056 Sinduadi Mlati, Sleman.
Disebutkan tidak hanya menjadi tempat tinggal alternatif pasien selama melakukan pengobatan, namun juga sebagai tempat rekreasi, relaksasi dan edukasi. "Pasien juga mendapat dukungan emosional, spiritual dan psikososial, juga bisa menyalurkan hobi, melepas stres, bermain dan belajar bersama," ujarnya.
GKR Hemas menyatakan kondisi anak yang lemah, meninggalkan pelajaran, diperlukan suasana yang mendukung keberhasilan terapi. "Tempat ini layak dipakai sebagai tempat terapi paliatif yang difokuskan pada jenis terapi seni, terapi musik, terapi sensorik dan terapi lainnya," ungkapnya
Anak bisa melakukan terapi seni dengan melukis, menggambar atau membuat kerajinan. Terapi musik, dengan menyanyi atau memainkan alat musik sebagai penyaluran hobi.
"Keberadaan tumbuhan, buah dan bunga anak bisa melakukan interaksi dan dapat membantu terapi sensorik. Interaksi dengan ikan di kolam halaman ini juga membantu terapi anak," jelasnya.
Rumah singgah dengan disain yang tepat, lanjut GKR Hemas dapat membantu pemulihan pasien serta meningkatkan kebutuhan perawatan paliatif yang diperlukan. "Dukungan dari keluarga, tenaga kesehatan serta masyarakat, sangat berarti dalam perjalanan kesembuhan pasien kanker anak ini," tegasnya. (Vin)