Krjogja.com - YOGYA - RS Sardjito mencetak sejarah baru sebagai saksi penyelenggaraan Ujian Nasional Fellowship Bedah Saraf pertama di Indonesia. Pendidikan berbasis hospital base ini, merupakan momen penting yang menandai perkembangan pesat pendidikan subspesialis bedah saraf di tanah air. Pembukaan ujian perdana dilakukan di Auditorium FK-KMK UGM pada 18 Juni 2025.
Acara dihadiri oleh kolegium bedah saraf Indonesia, Dekanat FKKMK UGM diwakili Prof.Dr.dr Hera Nirwanti,M.Kes,Sp.MK, Direktur RSUP Dr Sardjito diwakili dr. Affan Priyambodo,Sp.BS(K) dan tim Bedah Saraf RSUP Dr Sardjito. Dalam acara tersebut dilaksanakan ujian bagi seluruh peserta Program Fellowship Bedah Saraf yang ada di Indonesia, dan selanjutnya diuji oleh seluruh ahli Sub spesialis bedah saraf Indonesia di RSUP Dr Sardjito.
Dr. Wiryawan Manusubroto,SpBS(K) dari Kelompok Staf Medis Bedah Saraf RSUP Dr Sardjito menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk evaluasi akhir dari program fellowship bedah saraf di Indonesia. Ini merupakan pendidikan vokasional tertinggi dari keahlian, diharapkan dapat menjadi ujung tombak menuju pelayanan rumah sakit yang tentunya identik dengan kualitas layanan di suatu negara. "Program ini sangat strategis untuk bersaing dengan luar negeri," papar Wiryawan.
Dokter bedah saraf yang dirancang mengikuti program khusus ini, merupakan dokter spesialis bedah saraf yang ingin memperdalam kompetensi klinis dan teknis pada bidang-bidang spesifik, diantaranya pengelolaan tumor otak, tulang belakang (spine), serta bedah fungsional seperti epilepsi, gangguan gerak, dan intervensi nyeri.
Sekretaris Umum Kolegium Bedah Saraf Indonesia, dr. Muhammad Kusdiansah,SpBS yang hadir pada pelaksanaan ujian nasional tersebut memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. "Kami dari kolegium menyampaikan apresiasi dan semoga dapat ditiru oleh rumah sakit dan universitas lainnya di Indonesia," ungkapnya.
Ujian ini diikuti oleh 14 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, serta melibatkan 15 penguji nasional yang berasal dari seluruh pusat layanan bedah saraf terkemuka, mulai dari Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan hingga Fakultas Kedokteran yang memiliki program studi bedah saraf.
Acara ini didukung penuh oleh Ketua Kolegium Bedah Saraf Indonesia, Prof. Asra Al Fauzi beserta seluruh pakar bedah saraf nasional, yang menegaskan komitmen untuk menstandarisasi dan meningkatkan mutu pendidikan fellowship demi mencetak dokter bedah saraf subspesialis yang unggul, adaptif, dan mampu menjawab tantangan pelayanan kesehatan modern.
Ujian nasional yang digelar bukan hanya sebagai alat evaluasi akademik, melainkan juga simbol solidaritas dan sinergi antarinstitusi medis nasional dalam memajukan pendidikan bedah saraf. Keberhasilan ujian nasional ini menandai tonggak penting dalam perjalanan program fellowship di Indonesia, dan membuka era baru untuk kualitas pelayanan subspesialis bedah saraf yang lebih baik dan berdaya saing global.
RSUP Sardjito sebagai wahana pendidikan kedokteran dan seluruh pihak yang terlibat dalam program tersebut menyambut antusiasme dan dedikasi tinggi bagi para pionir yang berkontribusi dalam kemajuan bedah saraf Indonesia. (Dev)