YOGYA (KRJogja.com) – Setelah resmi dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, Prof Dr drg Ahmad Syaify SpPerio Subsp RPIK(K) FISID dan Prof drg Rosa Amalia MKes PhD menyampaikan syukur dengan cara unik dan menginspirasi yaitu dengan menggelar pameran lukisan dan puisi.
Acara tasyakuran dan pameran berlangsung Selasa hingga Kamis (24–26 Juni 2025) di Atrium OECF FKG UGM Jalan Denta, Sekip Utara. Kedua akademisi ini menampilkan kolaborasi karya seni bertema “Separuh Jiwaku”, yang menjadi cermin ekspresi personal dan spiritual mereka.
“Ini adalah wujud syukur kami. Lukisan dan puisi ini seperti dialog yang saling menyapa,” ungkap Prof Ahmad Syaify, didampingi Prof Rosa Amalia, saat pembukaan pameran.
Lukisan dan Puisi yang Saling Bertutur
Sebanyak 25 lukisan karya Prof Ahmad Syaify dipajang, di antaranya berjudul ‘Wahana Kita’, ‘Shout’, ‘Toga Asa’, ‘Putri Gigi’, ‘Lanskap UGM’ hingga ‘Mudik ke HadiratMu’.
Beberapa lukisan bahkan dibuat sebagai respons terhadap puisi karya Prof Rosa Amalia, seperti ‘Toga Asa’ yang dipasangkan dengan puisi ‘Toga Kami’, serta ‘Wahana Kita’ dengan puisi ‘Menjulang Ilmu di Langit’.
Sementara itu, puisi-puisi Prof Rosa seperti ‘Hujan Abadi di Paris’, ‘Dokter yang Menunduk’, ‘Di Titik Nol, Kau dan Aku’ hingga ‘Ayo Terbang’ mengajak pembaca menyelami refleksi spiritual, profesi, dan kehidupan sebagai pendidik.
“Pameran ini bukan sekadar tampilan karya, tapi menjadi medium menyampaikan rasa, sejarah, dan harapan,” tutur Rosa.
Seniman Akademisi dengan Jiwa Humanis
Prof Ahmad Syaify telah menekuni seni lukis sejak SD, sempat berhenti ketika menjadi wartawan, namun kembali aktif sejak menjadi dekan FKG UGM pada 2016. Ia pernah berprofesi sebagai jurnalis di berbagai media nasional, seperti Harian Republika, Kedaulatan Rakyat, hingga Pemimpin Redaksi Majalah Dentisia.
Melalui seni lukis, Prof Syaify mengekspresikan sisi lain dari kegelisahan dan semangat profesi, termasuk menggambar tema gigi dan ekspresi ketawa hingga lukisan bernuansa religi.
Pameran ini juga melanjutkan jejak seni Prof Syaify dalam berbagai ajang seperti Pameran Gamarupa UGM, Yogyakarta Art Exhibition, hingga Pameran Kaligrafi Nasional di 2025. (Cil)