Krjogja.com - SLEMAN - Anggota DPD RI, R.A. Yashinta Sekarwangi Mega menyoroti perang antar negara yang semakin memanas di timur tengah. Perang yang semakin memanas tersebut mengingatkan kembali pentingnya ideologi Pancasila untuk dunia.
Poin tersebut disampaikan Mbak Yashinta dalam sosialisasi 4 pilar MPR di Mejing Lor, Gamping, Sleman. Mbak Yashinta kembali meyakini pentingnya 4 pilar MPR RI, terutama Pancasila untuk membuat dunia lebih damai.
Empat pilar itu adalah Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Bentuk Negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara. Perang dianggap bisa berimbas bagi perekonomian Indonesia mengingat impor minyak masih bergantung pada negara di timur tengah.
"Perang di timur tengah bisa menjadi ancaman bagi Indonesia karena kebutuhan 1 juta barel/hari minyak kita didominasi impor dari timur tengah. Jadi kalau perang terus terjadi harga minyak akan naik, jika harga minyak naik maka bapak dan ibu akan merasakan kenaikan harga di barang kebutuhan sehari-hari," ungkap Yashinta, Kamis (26/6/2025).
Kondisi perang dikatakan Mbak Yashinta mengingatkan kembali bahwa Pancasila bisa menjadi ideologi untuk dunia yang lebih damai. Mbak Yashinta ingin membawa kembali spirit pidato Bung Karno berjudul To Build the World A New yang disampaikan pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-15 pada tanggal 30 September 1960 di New York, Amerika Serikat.
"Bung Karno pernah memaparkan pemikiran bahwa Pancasia bisa menjadi ideologi dunia dengan konseptualnya tentang nasionalisme, antikolonialisme dan antiimperialisme, solidaritas dan keadilan sosial antar bangsa, kebijakan koeksistensi dan perlucutan senjata secara damai. Spirit itu membuat saya ingin membawa spirit Pancasila ini dalam forum-forum di dunia internasional," sambung Yashinta.
Mbak Yashinta menghimbau masyarakat agar tak panik karena Indonesia memiliki Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai gotong royong dalam menghadapi segala ancaman dari luar. Namun ia juga mengingatkan agar implementasi Pancasila bisa dilaksanakan membumi agar ketentraman bangsa tetap bisa diwujudkan.
"Saya menghimbau jangan panik karena kita punya Pancasila yang di dalamnya memuat nilai gotong royong. Gotong royong menjadi kunci Indonesia keluar dari jerat krisis dari waktu ke waktu. Dimulai sejak krisis 1998 kemudian 2008, dan terakhir pandemi COVID-19 membuktikan bahwa Indonesia bisa selamat berkat nilai gotong royong yang termaktub dalam Pancasila," tambah Anggota MPR RI Termuda DIY ini.
Pada krisis 1998 dan 2008 Indonesia diselamatkan UMKM yang mempercepat kita keluar dari jurang krisis karena tetap mampu menjaga roda perekonomian. Dalam UMKM itu terjadi adalah jual beli barang antar warga dan tetangga di lingkup kecil yang justru mampu menjaga roda perekonomian, itulah salah satu wujud Gotong.
"Kemudian COVID-19 kita juga selamat berkat kolaborasi berbagai pihak. Maka perang dagang ini kita juga pasti bisa menghadapi dengan gotong royong. Saya berharap masyarakat tidak terjebak dalam ketakutan menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Kita punya Pancasila sebagai ideologi bangsa yang selalu menuntun lolos saat berada di situasi sulit," pungkasnya. (Fxh)