“Di Yogyakarta kita punya warisan ajaran Bung Karno: marhaenisme, cinta rakyat, dan semangat Pancasila 1 Juni. Bahkan kami selenggarakan Soekarno Cup, turnamen sepak bola anak-anak, sebagai bentuk pembinaan karakter sejak dini,” tegasnya.
Seminar ini juga menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa PDI Perjuangan tidak sekadar menjadi kekuatan politik, tapi juga motor penggerak pembangunan yang berpijak pada ideologi bangsa.
“Kami ingin memastikan, PDI Perjuangan hadir untuk membahagiakan hati rakyat dan mencintai rakyat sepenuh jiwa,” tutup Eko Suwanto. (*)