Krjogja.com, YOGYA – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, DIY menjadi provinsi dengan angka harapan hidup (AHH) tertinggi di Indonesia.
Rata-rata usia harapan hidup perempuan di DIY mencapai 77 tahun, sementara laki-laki 73 tahun. Dari lima kabupaten/kota di DIY, Kota Yogyakarta mencatat angka harapan hidup tertinggi yaitu 75 tahun, menurut laporan Pemerintah Daerah DIY tahun 2024.
“Capaian ini menunjukkan tingginya kualitas layanan kesehatan dan perhatian masyarakat terhadap para lansia,” terang Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, dalam sambutan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 di Taman Kuliner PASTY, belum lama ini.
DIY memiliki infrastruktur kesehatan yang lengkap mulai dari rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga apotek. Pemerintah juga aktif menggulirkan program Posyandu Lansia di setiap desa dan kalurahan. Program ini menjadi ujung tombak layanan kesehatan preventif untuk kelompok usia lanjut.
"Melalui Posyandu, lansia mendapat pemeriksaan rutin, edukasi kesehatan, serta ruang untuk tetap aktif dan bersosialisasi," ujar seorang petugas Dinas Kesehatan DIY.
Tingginya angka harapan hidup tak hanya dipengaruhi aspek medis dan pelayanan, tapi juga faktor psikologis. Penelitian terbaru dari Journal of Psychosomatic Research (2025) dan UK Biobank menyebutkan bahwa makna hidup (meaning of life) berkaitan erat dengan kualitas hidup dan ketahanan usia.
Individu dengan rasa makna hidup yang tinggi memiliki risiko kematian 15% lebih rendah. Di DIY, nilai-nilai agama, budaya, gotong royong, dan ikatan keluarga yang kuat turut membentuk makna hidup yang memperpanjang usia.
“Makna hidup bisa mengurangi stres, meningkatkan kebahagiaan, dan menjaga kondisi fisik tetap prima,” jelas hasil studi tersebut.
Dengan sinergi antara layanan kesehatan, gaya hidup aktif, dan makna hidup, DIY bukan hanya mencetak usia panjang, tapi juga kualitas hidup lansia yang prima.
Langkah DIY dalam mewujudkan lansia sehat dan bahagia bisa menjadi model nasional, sejalan dengan visi Indonesia menuju masyarakat sehat dan sejahtera di 2045. (*)