Tak Mau Buru-Buru Buka Lagi, Pengelola SPBU Pringgokusuman Evaluasi Menyeluruh dan Dialog Terbuka dengan Warga

Photo Author
- Senin, 7 Juli 2025 | 21:30 WIB
Pengelola SPBU Pringgokusuman Gedongtengen saat bertemu wartawan
Pengelola SPBU Pringgokusuman Gedongtengen saat bertemu wartawan



Krjogja.com - YOGYA - Warga RW 09 Pringgokusuman, Gedongtengen menolak beroperasinya kembali SPBU Gedongtengen di Jalan Letjen Suprapto. Pengelola pun siap melakukan evaluasi menyeluruh dan siap dialog terbuka dengan warga.

Selain melakukan audiensi dengan Pemkot Yogyakarta dan Pertamina, pengelola SPBU akan mengikuti prosedur yang terstandarisasi demi keamanan warga.

Pemilik SPBU Gedongtengen Irma Damayanti  mengatakan pada 27 Mei 2025  lalu terjadi peristiwa yang tak diinginkan. Irma berjanji akan melakukan evaluasi total sebelum nantinya diizinkan beroperasi kembali.

"Peristiwa beberapa waktu lalu menjadi pelajaran bagi kami, kini kami menyiapkan infrastruktur SPBU yang lebih aman. Mungkin saat ini warga masih trauma dengan adanya peristiwa kemarin. Kami membuka dialog, dengan hati, mendengar semua aspirasi warga. Kami akan mengikuti prosedur yang terstandarisasi," ungkapnya dikutip, Senin (7/7/2025).

Irma mengaku, pihaknya sudah berkomunikasi dengan warga terkait kejadian tersebut. Bahkan, pihak SPBU sudah bertanggung jawab dengan melakukan perbaikan pada rumah-rumah warga yang terdampak ledakan.

Irma berharap, SPBU yang dimilikinya bisa beroperasi kembali karena banyak karyawan yang menggantungkan hidup dari unit usaha tersebut. Namun disisi lain, dia juga menyadari bahwa dampak psikologis warga korban ledakan juga tidak mudah hilang.

"Sehingga untuk saat ini kami akan fokus melakukan sosialisasi untuk memulihkan trauma psikologis yang dialami warga," sambung Irma di Balaikota Yogyakarta.

Irma menegaskan tidak akan buru-buru membuka kembali SPBU Gedongtengen sebelum ada izin dari warga dan persetujuan dari pemerintah setempat. Ia juga tegas menanti terlebih dahulu jaminan keamanan dari Pertamina.

Adapun dari hasil komunikasi dirinya dengan Pertamina, dia menyatakan, pemilik SPBU Gedongtengen diminta untuk melakukan perombakan total terhadap bangunan. Dia memastikan, upaya tersebut akan ditempuh agar dapat menjamin keamanan operasional SPBU.

"Kami juga akan menunggu investigasi secara internal maupun eksternal dari Pertamina, untuk memastikan operasional SPBU layak dari standarisasi dan keamanan lingkungan,” kata Irma.

Sementara itu, Humas SPBU Gedongtengen Wahyuning Sri Rejeki memastikan, melakukan peninjauan kembali terkait dengan dampak lingkungan dari operasional SPBU. Sebab sebelumnya warga mengeluhkan adanya dampak pencemaran air tanah.

Meskipun ada penolakan operasional SPBU Gedongtengen, Wahyuning mengapresiasi langkah warga yang tidak melakukan tindakan anarkis imbas dari peristiwa ledakan. "Kami berharap melalui sosialisasi bisa menemukan titik terbaik yang bermanfaat bagi semua pihak," pungkasnya. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X