Atasi Krisis Air Bersih, Kadin DIY Dorong Sanitasi Cerdas

Photo Author
- Kamis, 17 Juli 2025 | 09:30 WIB
Para operator sanitasi melihat langsung konstruksi Sanitasi Cerdas di Kantor DLHK DIY.
Para operator sanitasi melihat langsung konstruksi Sanitasi Cerdas di Kantor DLHK DIY.

KRjogja.com - YOGYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY bekerja sama dengan Yayasan Pijar dan Asian Institute of Technology (AIT) Thailand menggelar pelatihan smart sanitation bagi para operator sanitasi dari berbagai instansi di DIY di Ruang Kayu Putih, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Selasa (15/7/2025) sore. Kegiatan ini menjadi bagian dari sinergi untuk mendorong pengembangan sanitasi cerdas sekaligus memperkuat keberlanjutan proyek inovatif di sektor sanitasi dan air bersih di DIY.

Sejauh ini, telah dibangun lima konstruksi sanitasi cerdas yang tersebar di lima lokasi, yakni SMA Negeri 1 Yogyakarta, Rusunawa Bener, Kantor DLHK DIY, Taman Pintar Yogyakarta, serta Teras Malioboro. Seluruh proyek tersebut diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain sebagai solusi berkelanjutan terhadap tantangan sanitasi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Wakil Ketua Umum Kadin DIY Bidang Lingkungan Hidup, Rahadi Saptata Abra, menyampaikan program smart sanitation akan dilanjutkan ke 15 lokasi di DIY sebagai pilot project pada tahun ini, dengan target rampung pada Oktober 2025.

Baca Juga: 25 Juli Hingga 1 Agustus 2025, Bantul Creative Expo 2025 Siap Digelar

“Program ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi lima lokasi yang sudah selesai, dan tahap kedua menyasar sepuluh lokasi tambahan,” ujarnya.

Abra menambahkan, air hasil olahan dari sistem sanitasi cerdas ini dapat dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman hingga kolam ikan. Selain pembekalan teori, peserta pelatihan juga diajak praktik langsung dan akan terus dikawal selama setahun ke depan.

“Program ini baru pertama diterapkan di DIY. Bisa direplikasi sesuai kondisi masing-masing wilayah. Harapannya, tidak ada lagi pencemaran air dan masyarakat bisa terlindungi dari krisis air bersih,” tegasnya.

Baca Juga: Gunung Merapi Siaga, Terjadi 11 Kali Gempa Guguran

Program Strategic Manager Yayasan Pijar, Gede Janaka Narayana, mengapresiasi sinergi yang terjalin dalam proyek ini. Menurutnya, teknologi smart sanitation membawa manfaat besar bagi keberlanjutan lingkungan, terutama dalam pengelolaan air limbah yang diolah kembali menjadi air layak guna.

“Teknologi ini sudah diterapkan di sejumlah negara seperti Bangladesh yang mengalami krisis air. Harapannya, sistem ini juga mampu menjawab persoalan serupa di DIY,” pungkas Gede. (Ira)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X