Lomba Gantangan Burung, Meriahkan HUT RI ke-80 ala Warga Kampung Muja Muju

Photo Author
- Senin, 28 Juli 2025 | 10:05 WIB
Foto: Dok
Foto: Dok

KRjogja.com - Kalau biasanya lomba 17-an isinya balap karung dan tarik tambang, warga Kampung Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta punya cara lain yang nggak kalah nyentrik dan bikin telinga adem: Lomba Gantangan Burung.

Minggu pagi, 27 Juli 2025, Gedung Serba Guna RW 10 disulap jadi arena kompetisi mini untuk para kicau mania. Dari murai batu sampai love bird, semua unjuk suara dengan gaya anggun dan nyali maksimal. Sekitar 80 peserta hadir, lengkap dengan sangkar-sangkar kece yang kayaknya lebih sering disemir daripada motor tuan-nya sendiri.

Acara ini memang bukan kompetisi biasa. Menurut koordinator lomba, Pak Suyatno, ini adalah gelaran perdana yang digagas buat memeriahkan HUT RI ke-80, sekaligus jadi ruang silaturahmi para pecinta burung berkicau. Dan benar saja, suasananya ramai, guyub, dan penuh teriakan—bukan karena marah, tapi nyemangatin burung jagoannya masing-masing.

"Harapannya, lomba ini bisa jadi event tahunan. Kita ingin suasana kampung tetap hangat, dan siapa tahu juga bisa melahirkan juara nasional dari gantangan RW 10," kata Pak Suyatno dengan senyum bangga.

Biar acaranya fair, panitia nggak main-main. Mereka datangkan Mas Gondrong dan Mas Ganis dari Semar Independen Berbah sebagai juri. Orang-orang ini punya jam terbang tinggi di dunia perburungan, jadi nggak ada ceritanya peserta bisa main kode-kodean di pinggir lapangan. Burung yang nyaring, variasi lagu mantap, durasi panjang—itu yang menang.

Dan ya, selain dapat piala dan uang tunai, beberapa burung juara juga pulang bawa “teman baru” alias burung hadiah dari panitia. Bisa buat koleksi, bisa juga buat modal lomba berikutnya. Menang-menang, toh?

Ini Dia Para Juara:

  • Kelas Murai Batu:
    ???? Bayu | ???? Tanto | ???? Yusuf

  • Kelas Kenari:
    ???? Tege | ???? Adi | ???? Yamto

  • Kelas Love Bird:
    ???? Doni | ???? Lek Muh | ???? Sapto

  • Kelas Sogon (atau yang mereka sebut Sotong, khas Jogja banget):
    ???? Ciprut | ???? Penjol | ???? Dewi

Nama-nama peserta ini cukup unik, khas kampung yang hangat dan penuh karakter. Bayangkan "Ciprut" bisa ngalahin "Penjol" di kelas Sogon. Bukankah ini lebih seru daripada pertandingan bola yang ngotot tapi minim gol?

Bukan Sekadar Lomba, Tapi Perayaan Identitas

Di balik suara-suara merdu itu, ada semangat kolektivitas warga yang ingin mempertahankan tradisi, hobi, dan rasa cinta tanah air dengan cara mereka sendiri. Gantangan bukan sekadar adu suara burung, tapi juga ajang merawat kebersamaan.

Semoga tahun depan, gantangan burung Muja Muju bisa tambah besar. Bisa jadi, dari balik sangkar bambu itu, kita akan menemukan “Si Juara” yang bukan hanya menghibur telinga, tapi juga menyatukan hati seluruh kampung. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X